Kesemutan Bisa Menjadi Tanda Munculnya Penyakit Neuropati Diabetes pada Tubuh

Anisha Saktian Putri diperbarui 20 Nov 2019, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagian besar penderita diabetes berisiko mengalami komplikasi, salah satunya neuropati diabetes. Data International Federation (IDF) Tahun 2017 menunjukkan bahwa 50 persen penderita diabetes berisiko terkena gejala neuropati.

Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE, Ketua Pesatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok, menjelaskan, pada penderita diabetes, kadar gula dalam tubuh yang tinggi dalam kurun waktu yang lama akan melemahkan dinding pembuluh darah yang memberikan nutrisi ke sel saraf, sehingga dapat merusak sel saraf.

"Hal itu yang menyebabkan penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena kerusakan saraf tepi atau neuropati perifer. Jika diabetes dan kerusakan saraf tidak segera ditangani sedini mungkin, maka akan mencapai tahap krusial, sehingga kelainan saraf tersebut  makin sulit untuk dapat pulih seperti semula," ujarnya dalam acara P&G Health: Cegah Neuropati, Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Diabetes, di Jakarta.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Gejala

Waspada Neuropati, Kerusakan Saraf yang Sering Diabaikan ( Arkom Suvarnasiri/shutterstock)

Neuropati diabetes menimbulkan gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit. Gejala ini akan semakin muncul jika durasi diabetes cukup lama dan kadar gula tidak terkontrol.

"Jangan anggap remeh kesemutan dan pegel. Kalau kesemutan sampai 3 minggu itu kita harus langsung periksa. Jangan sampai terlambat," tambah Prof. Dr. dr. Mardi Santoso.

Bagi penderita diabetes, gejala seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit sangat mempengaruhi kualitas hidup. Bahkan jika tidak diatasi, rasa kebas dapat memungkinkan penderita tidak merasakan jika terluka atau terkena benda tajam.

Keluarga berperan sangat penting, terutama untuk memastikan penderita diabetes mengontrol gula darah. Hingga mengingatkan untuk selalu menerapkan pola hidup sehat.

Selain itu, konsumsi vitamin neurotropik dianjurkan. Berdasarkan Studi Klinis 2018 NENOIN (penelitian non-intervensi dengan vitamin neurotropik) yang membuktikan bahwa konsumsi vitamin neurotropik (kombinasi vitamin B1, B6 dan B12) dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar, dan rasa sakit secara signifikan hingga dalam 3 bulan periode konsumsi hingga 66 persen pada penderita diabetes.

#Growfearless with Fimela