Fimela.com, Jakarta Seperti orang dewasa, anak-anak juga memiliki emosi yang kadang bisa memuncak. Jika tidak bisa membendungnya, tidak jarang anak akan mengamuk, menangis, menjerit, hingga bergulingan di tanah atau lantai. Anak-anak dengan usia di bawah 9 tahun memang masih harus belajar banyak untuk melepaskan emosi dan mengaturnya dengan baik.
Bukan berarti anak harus memendam emosinya. Ketika anak memendam emosi dan amarahnya, tulis the Asian Parent, anak justru akan menjadi stres, depresi, mudah marah, dan emosional. Emosi yang terpendam ini juga sewaktu-waktu dapat meledak, hingga anak akhirnya dapat berlaku kasar, mengeluarkan kata-kata kasar yang pernah dia dengar sebelumnya.
Sebagai orangtua, mengajari anak bagaimana mengolah emosi sangat penting. Baik demi emosional, mental, dan kesehatan fisik anak. Selain itu, hal ini juag penting demi hubungan yang tetap hangat dan dekat dengan orangtua.
What's On Fimela
powered by
Ajak Bicara
Meski anak masih kecil, ajarkan anak untuk berbicara dengan baik untuk meyampaikan segala masalah dan rasa tidak nyaman yang dia rasakan. Misalnya, tanya anak apa yang sedang dia rasakan. Apakah merasa kesal, sedih, atau marah. Tanyakan apa penyebabnya dan apa yang dia inginkan.
Ajarkan Anak Memiliki Emosi Negatif Sangat Normal
Ketika anak memiliki emosi yang sudah memuncak dan hampir tidak terbendung, ajarkan kalau segala perasaan yang meluap-luap dalam dirinya sangat normal. Dan itu juga kadang dirasakan orang dewasa. Sehingga, anak tidak merasa dirinya aneh atau asing.
Meluapkan Emosi Itu Penting, Tapi...
Ketika emosi memuncak, meluapkan emosi kepadamu, kakak, atau teman, sangat penting. Namun, ada cara yang baik untuk melakukannya. Ajarkan membanting barang, berteriak, meraung, memukul, menendang, dan menyakiti diri dan orang lain itu bukan cara melepaskan emosi yang baik. Menangis itu wajar. Meluapkan energi dengan berlari di sekitar pekarangan rumah (selama tempatnya aman) pun bisa menjadi solusi untuk menenangka diri sebelum berbicara dengan orangtua mengenai masalah yang dialami. Atau, alihkan dengan berolahraga hingga tubuhnya lelah dan lebih tenang.
***
Yuk ikuti kelas Rexona dengan tema "Create Your Own Personal Goals bersama Rexona Dry Serum bersama Karina Nadila (KOL) dan Anggya Kumala (Sr. Brand Manager Rexona Deodorant) Buruan daftar di sini.
#Growfearless with FIMELA