Cerita Intan Khasanah Berjuang Melawan Kanker Hingga Bertemu Lisa Blackpink

Anisha Saktian Putri diperbarui 18 Nov 2019, 15:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kanker Limfoma Hodgkin merupakan kanker yang menyerang kelenjar getah bening yang terletak di leher dan kepala. Biasanya, penyakit ini diketahui karena ada benjolan di area sekitar leher serta kepala.

Data Globocan 2018 menunjukkan 79.990 kasus baru dengan 26.167 kematian pada tahun 2018 di seluruh dunia. Di Indonesia terdapat 1.047 kasus baru dan 574 orang meninggal pada tahun 2018. Insiden Limfoma Hodgkin biasanya memiliki dua puncak yaitu pada saat usia dewasa muda (20-24 tahun) dan lanjut usia (75-79 tahun).

Intan Khasanah sebagai seoarang survivor Kanker Limfoma Hodgkin pun menceritakan pengalamannya dalam melawan kanker Limfoma Hodgkin.

“Perjalanan penyakit saya berawal tahun 2013, bermula dari sakit demam tinggi dan muncul benjolan kecil di leher awalnya mengira hanya sakit TBC, sehingga kondisi saya semakin memburuk. Benjolan di leher membesar dan sesak di dada, terasa lemas, dan kelelahan ekstrim," paparnya dalam acara seminar Pengobatan Inovatif Antibody Drug Conjugate, di Jakarta.

Ia mengatakan, setelah dilakukan pengangkatan benjolan di leher, akhirnya didiagnosa ia terkena Kanker Limfoma Hodgkin stadium 4.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Pengobatan

Intan Khasanah/Instagram @Intankhasanah

Intan mengatakan, setelah diagnosis ia menjalani beberapa pengobatan medis. medis, Hingga tahun 2019 sebanyak 26 kali kemoterapi Intan terima, yaitu 6 kali regimen kemoterapi ABVD kemudian diulang kembali karena hasilnya belum maksimal, setelah itu mendapatkan 1 kali regimen kemoterapi DHAP, radiasi dan operasi.

Ternyata kanker masih saja kambuh, sehingga dilakukan pemeriksaan CD30, hasilnya hodgkin limfoma CD30 positif, sehingga bisa diberikan targeted therapy terkini yaitu brentuximab vedotin.

"Sekarang saya sudah dinyatakan remisi total setelah 9 kali berobat dengan BV. Efek yang dirasakan juga lebih minim dibandingkan dengan obat kemoterapi sebelumnya,” tambahnya.

Walaupun saat didiagonis tentu ada perasaan sedih, namun Intan tidak mau larut dalam kesedihan. Ia ingin membuktikan jika terkena kanker bukanlah akhir dari dunia. Ia justru ingin membuktikan bahwa kanker bukan penghalang melakukan hobinya hingga bertemu idola.

"Saya malah tidak mau dikasihin karena sakit, jadi saya buktikan bahwa saya bisa seperti orang biasa tanpa sakit kanker. Saya masih bisa dance sesuai hobi, bahkan sampai ketemu Lisa Blackpink," ujarnya.

Ia pun memberi pesan kepada para pejuang kanker, jika memang diagnosa sudah ditegakkan, jalani saja pengobatannya sembari tetap melakukan aktivitas seperti biasa sesuai kemampuan karena kanker bukan akhir dunia.

"Justru kanker adalah tanda bahwa kamu spesial dan kuat untuk mampu melawan dan menaklukkannya," tutupnya.

#Growfearless with Fimela