Fimela.com, Jakarta Diet vegan yang merupakan jenis pola pnegaturan makan berbasis tumbuhan ternyata tidak sesederhana memilih makanan sayuran dan menolak olahan susu dan daging merah. Ternyata, menurut penulis buku the Little Book of Game-Changers: 50 Heathy Habits fo Managing Stress & Anxiety, Jessica Cording, RD, diet ini memiiki beberapa jenis.
Menurutnya, ada beberapa penegasan pada diet berbasis tumbuhan ini. Selain itu, sebagian orang yang menjalani diet ini memiliki tingkatan dan tujuan yang berbeda-beda. Karena itu, penegasan dalam pola makan ini pada akhirnya membagi diet vegan menjadi beberapa jenis lagi. Dilansir dari Women's Health Magazine, berikut 3 jenis diet vegan yang masih belum familiar bagi banyak orang.
1. Flexitarian (a.k.a. Semi-Vegetarian)
Jenis ini merupakan diet vegan yang paling aman, karena sangat fleksibel dalam pemilihan makanan dan aturannya. Jadi, kamu tidak mengonsumsi daging merah dan produk binatang hanya kadang-kadang saja, ketika kamu ingin mengontrol kesehatan atau emosi.
2. Lacto-ovo Vegetarian
Jenis ini justru paling populer di bandingkan dengan jenis diet vegan lainnya. Juga yang paling tradisional. Jadi, kamu harus menghindari daging merah, ikan, unggas, tetapi masih bisa makan makanan olahan susu dan telur.
3. Pollo Vegetarian
Dalam bahasa Spanyol, pollo berarti ayam. Biasanya, orang yang menjalani diet pollo vegetarian menghindari makanan yang terbuat dari unggas. Misalnya, kalkun, bebek, ayam, dan menggantinya dengan makanan dari tumbuhan.
Meskipun namanya cenderung fokus pada unggas, mereka juga tetap menghindari daging merah. Sebagian dari orang-orang yang menjalani diet ini juga menghindari makanan laut, telur, dan diary, tetapi sebagian lainnya tidak.
***
Yuk, ikuti kelas Rexona dengan tema "Create Your Own Personal Goals Bersama Rexona Dry Serum" bersama KOL, Karina Nadila dan Sr. Brand Manager Rexona Deodorant, Anggya Kumala. Buruan daftar di sini!
#Growfearless with FIMELA