Setelah memutuskan hengkang dari JKT48, Zara fokus berakting. Saat terlibat dalam film garapan sutradara Kimo Stamboel yang ditulis Joko Anwar ia menceritakan pengalamannya menjalani syuting. (Adrian Putra/Fimela.com)
Menurutnya, meski secara keseluruhan proses syutingnya berjalan menyenangkan, tapi ada beberapa part yang dianggapnya cukup sulit. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Proses syutingnya selalu menyenangkan tapi pasti ada masa-masa sulitnya ya kayak disaat aku harus mulai adegan yang cukup berat, aku harus bikin paniknya lagi itu gimana sih," ungkap Adisty Zara. (Adrian Putra/Fimela.com)
Zara sempat khawatir tidak bisa menjaga emosinya ketika menjalani syuting keesokan harinya. Ia merasa beruntung, saat menjalani syuting film tersebut dibantu orang-orang hebat di sekelilingnya. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Tapi karena aku selalu diskusi sama om Kimo, sama mama Hannah, sama papa Ario Bayu sama semua castnya, gimana sih cara pertahanin emosi dan aku belajar banyak dari mereka akhirnya aku bisa," lanjutnya. (Adrian Putra/Fimela.com)
Salah satu yang dirasakan paling sulit dalam film yang pernah diangkat tahun 1981 tersebut adalah scene teriak kesakitan yang sebenarnya belum pernah ia alami. (Adrian Putra/Fimela.com)
"Dari Ratu Ilmu Hitam hal yang paling sulit mungkin disaat aku harus teriak ketakutan dan kesakitan karena pernah ngerasain itu di hidup aku. Sampe suara aku tuh habis banget gitu harus teriak karena sampai pengen muntah rasanya," kata Zara JKT48. (Adrian Putra/Fimela.com)