Fimela.com, Jakarta Penyanyi Andien Aisyah menempuh jalan baru untuk membagikan kisah hidupnya. Jika sebelumnya lebih banyak melalui lirik-lirik lagu, kali ini Andien merangkum sepenggal perjalanan hidupnya melalui media buku berjudul Belahan Jantungku.
Ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019), ibu satu anak itu pun bercerita mengenai awal tercetusnya ide membuat buku. Diakui Andien, jika buku Belahan Jantungku sedianya sudah mulai ditulis beberapa tahun lalu, tepatnya pasca melahirkan Kawa, anaknya.
"Buku ini spesial sekali sebenernya. Awalnya ada ide buku ini itu waktu Kawa usia 6 bulan. Aku saat itu dihubungi sama tim untuk tulis buku, saat itu aku tertarik jadi aku bilang, 'ya'. Tapi pada keyataannya, skrng anaknya udah 2 tahun 9 bulan ya. Memang ada masa yakin, nggak yakin, merasa pede, terus nggak pede, sampai akhirnya kayak kontrak juga udh diperbaharui berkali-kali," ujar Andien Aisyah.
What's On Fimela
powered by
Ingin Menginspirasi
Meski mulai ditulis saat dirinya sudah menjadi seorang ibu, namun istri Irfan Wahyudi itu enggan menyebut buku Belahan Jantungku merupakan buku tentang parenting.
Menurutnya, selain tentang pengalamannya menjadi ibu, di buku tersebut juga memuat banyak aspek kehidupan seorang Andien Aisyah yang diharapkan bisa menginspirasi banyak orang.
"Sekilas pasti banyak yang ngira kalau ini buku parenting. Tapi kalau aku bisa mengklasifikasikan, ini lebih seperti buku inspirasi. Memang banyak pengalamanku sebelum dan sesudah jadi ibu, tapi sini juga ada beberapa bab yang detail membahas bagaimana semestinya menjadi perempuan," terangnya.
Tentang Perempuan
Secara garis besar, Andien mengatakan jika buku Belahan Jantungku memang ia tulis untuk menginspirasi banyak perempuan melalui sudut pandang seorang Andien Aisyah. Ia pun berharap, para penikmat karyanya bisa memetik banyak pelajaran dari kisah hidup yang ia tuangkan dalam buku tersebut.
"Buku ini merangkum dari sekian banyak hal. Secara garis besar, Pasti awalnya itu buku ini menceritakan tentang kehamilan, kelahiran, proses menyusui, menyapih, stimulasi, hingga kawa makan. Di bab-bab selanjutnya juga menarik, Ada pembahasan soal mendekatkan anak ke alam khususnya untuk kita yang tinggal di kota besar. Di bab selanjutnya ada pembahasan tentang mengasuh diri sendiri sebelum mengasuh anak. Ada juga gimana perempuan harus memberi support pada perempuan lain," jelasnya.
"Semoga buku ini bisa jadi referensi, diskusi, dan tidak berenti di buku ini aja. Semoga, buku ini bisa jadi inspirasi orang untuk menciptakan buku-buku selanjutnya, turunan dari apa yang sudah saya tulis," pungkasnya.
Ketahuilah bahwa setiap perempuan terlahir istimewa. Yuk, Grow Fearless bersama Fimela. Daftar untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019 di sini.