Fimela.com, Jakarta Sha Ine Febriyanti sepertinya tak bisa jauh dari panggung teater. Yang terbaru, Sha Ine Febrianti akan terlibat dalam pementasan cerita legendaris milik sastrawan, WS Rendra berjudul Panembahan Reso.
Panembahan Reso menjadi panggung teater pertama Sha Ine Febriyanti serelah sebelumnya terlibat sebagai Nyai Ontosoroh di film Bumi Manusia. Dalam Panembahan Reso, Ine akan menjadi karakter Ratu Rara, yang dianggapnya cukup sulit untuk dimainkan.
"Susah banget, karena ini layernya jahat aja. Sementara orang jahat itu punya alasan. Yang saya tangkep di sini, jahat aja. Ambisius tahta segala macem, nafsunya dominan. Beda banget sama saya," ucap Sha Ine Febriyanti saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).
"Nafsu kebinatangannya lebih besar ketimbang nafsu kemanusiaannya. Aku nggak nemu aja itu di dalam nalar aku. Dia bisa bunuh anaknya. Dia menghalalkan cara untuk merebut tahta. Dia bisa bercinta dengan siapa saja. Saya harusnya mencari alasan dulu. Karena ini nggak nyampe dalam nalar saya," lanjutnya kemudian.
Kesulitan
Yang kemudian cukup menyulitkan bagi perempuan 43 tahun dalam menjadi karakter Ratu Rara adalah pemotongan durasi cerita yang cukup banyak. Di pagelaran pada tahun 1986, Panembahan Reso berdurasi sampai tujuh jam, sementara kali ini, durasinya dipotong sekitar 3 jam sehingga cukup banyak skenario yang terpotong lantaran kebutuhan durasi.
"Mungkin karena tujuh jam kepotong. Harusnya ada kesempatan aku buat munculin layer (jahatnya). Tapi dipangkas tiga jam gila nih ngeri banget. Sulitnya di sini sebenernya orang jahat itu ada sebabnya, triger ini nggak dimunculkan dalam naskah yang terpotong. Tapi saya membaca versi panjangnya juga. Saya memang harus cari tahu kenapa dia bengis banget," terangnya kemudian.
Masih Proses Pendalaman
Bahkan, diakui Sha Ine Febriyanti, sampai saat ini dirinya masih dalam proses pendalaman karakter Ratu Rara. Ia pun merasa beruntung pementasan Panembahan Reso sempat diundur sehingga dirinya memiliki waktu yang lebih banyak untuk mendalami lakon yang ia mainkan nantinya.
"Masih proses pendalaman, kebetulan diundur sampai Januari. Jadi saya baru mendesain aja. Belum saya dalami banget. Temen-temen juga domisilinya beda. Komunitasnya juga beda," pungkasnya.
Teater Panembahan Reso sendiri akan dipentaskan pada 25 dan 26 Januari 2020 mendatang. Bertempat di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Panembahan Reso akan disutradarai oleh Hanindawan dengan para pemeran seperti Whani Darmawan, Ucie Sucita, Sruti Respati, Ruth Marini, Maryam Supraba, Dimas Danang, dan beberapa nama lainnya.
Daftar untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019 di sini.