Fimela.com, Jakarta Protein hewani sangat baik untuk perkembangan anak, seperti mencegah anak stunting, tidak membuat anak anemia, hingga baik untuk kesehatan mentalnya. Hal ini dikarenakan, protein hewani menjadi komponen utama dari jaringan tubuh.
Protein merupakan senyawa kimia yang terdiri dari rangkaian asam amino (AA) dengan ikatan peptide, yang dapat ditemukan dari dua jenis sumber, yaitu hewani dan nabati. Meski keduanya memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, namun kandungan asam amino serta struktur yang dimiliki protein hewani dengan protein nabati tidaklah sama.
Pada protein hewani, asam amino yang terkandung adalah asam amino esensial lengkap, yang berperan penting pada periode masa pertumbuhan anak, maupun fase kehidupan berikutnya. Manfaat pangan hewani lebih maksimal, ketika bahan pangan tersebut diolah dengan tepat dan dikonsumsi dengan proporsional sesuai kebutuhan gizi masing-masing individu.
Pakar Dietisien, Geetruida D. Rory, S.K.M, R.D menerangkan, ragam pilihan makanan yang kurang bergizi serta literasi gizi yang masih rendah, menjadi bagian yang mempengaruhi ketidakseimbangan kualitas asupan zat gizi sehari-hari untuk anak.
"Pada anak, peran orang tua memiliki peran krusial, dalam menyusun menu padat gizi, guna mendukung pertumbuhan maksimal, salah satunya dengan memastikan pemenuhan kebutuhan pangan hewani," ujarnya dalam acara Frisian Flag di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menu padat gizi bagi anak
Untuk itu, Geetruida D. Rory memberikan tips menyiapakan menu padat gizi bagi anak, sebagai berikut:
1. Ketahui kebutuhan gizi anak dalam sehari
Kebutuhan gizi anak usia 7-9 tahun, dengan TB 130 cm, BB 27 kg, kebutuhan energi per hari adalah 1650 kcal; protein 40 gram; lemak 55 gram (Omega 3: 0.9 gram dan Omega 6: 10 gram);karbohidrat 250 gram, serat 22 gram, dan air 1600 ml.
Kebutuhan lemak pada anak adalah 30 persen, umumnya lebih tinggi dibandingkan kebutuhan orang dewasa. Protein sebanyak 10 persen dan karbohidrat 60 persen.
2. Distribusikan ke dalam pembagian menu makan sehari
Menu pagi 25 persen = 400 kcal, siang 30 persen =500 kcal dan malam 25 persen = 400 kcal. Sisanya bisa diberikan dalam bentuk 2 kali camilan.
3. Siapkan menu-menu praktis yang padat gizi
Menu modifikasi dengan bahan dasar pangan lokal yang dipadukan dengan pangan hewani berkualitas seperti susu, dapat disiapkan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak. Seperti klapertart dengan bahan dasar singkong atau ubi. Dipadukan dengan susu, keju, kismis dan almond, 1 porsi camilan sehat ini mengandung energi 260 kcal dan protein 4-5 gram, menjadikannya camilan lezat dengan mutu gizi lebih tinggi.
Untuk meningkatkan minat dan daya terima anak pada asupan bergizi, orang tua juga perlu cerdas dalam mengolah menu makanan yang sehat juga praktis. Di samping itu, aneka bahan pangan lokal pun dapat dimanfaatkan untuk mencapai pemenuhan gizi seimbang, dengan membuat variasi terutama mengganti bahan yang sudah biasa digunakan dengan pangan lainnya, misalnya penggunaan santan yang dapat diganti dengan susu sapi.
"Pemanfaatan susu sebagai paduan bahan dalam menu anak, bukan hanya baik dari segi tambahan protein hewani saja, tapi juga meningkatkan cita rasa yang lebih disukai anak” tutup Geetruida.
#growfearless with Fimela
Daftarkan dirimu di sini untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019!