Kekurangan Protein Hewani Dapat Membuat Anak Stunting, Ini Alasanya

Anisha Saktian Putri diperbarui 05 Nov 2019, 17:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Data Food and Agriculture Organization (FAO) menyebutkan tingkat konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia pada 2017 masih tertinggal jauh dari negara-negara maju, bahkan dengan beberapa negara ASEAN, baru mencapai 8 persen, sementara Malaysia mencapai 30 persen, Thailand 24 persen, dan Filipina mencapai 21 persen.

Tentu kondisi ini akan berdampak pada kualitas gizi penerus bangsa. Faktanya, data RIKESDAS 2018 menyebut 17,7% anak Indonesia masih masuk dalam kategori gizi kurang dan buruk, sedangkan 30.8% berada di kategori pendek dan sangat pendek.

Pakar Gizi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosoni pun mengatakan jika kekurangan protein hewani akan menghambat perkembang anak, seperti menyebabkan stunting dan gangguan kognitif, anemia, gangguan fisik dan oragan tubuh. Kualitas gigi, tulang, rambut, hingga kesehatan mental pun akan terganggu.

"Protein hewani yang tidak terpenuhi dengan baik, dapat berdampak pada kesehatan dalam berbagai aspek," ujarnya dalam acara MilkVersation Frisian Flag Indonesia, di Jakarta.

2 dari 2 halaman

Sumber protein hewani berkualitas

Mana Lebih Sehat, Susu Rendah Kolesterol atau Susu Skim? (Vitalii Krokhmaliuk/Shutterstock)

Untuk itu, Dr.dr. Saptawati mengatakan inilah mengapa protein hewani berkualitas dengan asam amino lengkap menjadi kebutuhan primer, serta bentuk investasi gizi dalam menjaga kesehatan jangka panjang.

"Asam amino merupakan senyawa organik dari sumber protein, yang terurai ketika masuk ke dalam tubuh. Pada protein hewani, asam amino yang terkandung adalah asam amino esensial lengkap. Kandungan ini berperan penting pada periode masa pertumbuhan, maupun fase kehidupan berikutnya," paparnya.

Sumber protein hewani terbaik, dapat ditemukan pada produk susu sapi, daging, telur, unggas serta ikan. Produk susu sapi menjadi salah satu sumber protein hewani baik, bukan hanya karena kandungan asam amino lengkapnya, tapi juga formula cairnya yang mudah diserap tubuh.

"Selain mengandung asam amino yang lengkap baik jenis maupun jumlahnya, pangan hewani juga mengandung banyak zat gizi penting, seperti vitamin B12, vitamin D, asam lemak omega-3, zat besi, kalsium dan seng," tutupnya

 

#Growfearless with Fimela