Fimela.com, Jakarta Judul: The Borrowed
Penulis: Chan Ho-Kei
Alih bahasa: Ratih Susanty
Editor: Rosi L. Simamora
Desain sampul: Staven Andersen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Kwan Chun-dok mendapat julukan Sang Mata Surga karena caranya mengingat detail lokasi dan kemampuannya mengindentifikasi tersangka hanya dari cara berjalannya. Kwan mampu mengartikan petunjuk dan menggali sisi psikologis pelaku kejahatan hingga tingkat keberhasilannya dalam memecahkan kasus nyaris seratus persen. Bersama timnya, termasuk anak didiknya, Sonny Lok, Kwan berhasil menemukan petunjuk tak kentara yang menjadi pemicu tindak kejahatan.
Buku ini terbagi atas enam bagian yang diceritakan dalam kronologi terbalik—masing-masing berisi kasus penting dalam karier Kwan dan terjadi di tengah momen penting sejarah Hong Kong: Pemberontakan Kelompok Kiri tahun 1967 ketika teror bom mengancam penduduk Hong Kong; konflik antara Polisi Hong Kong dan Komisi Independen Anti Korupsi Hong Kong tahun 1977; Pembantaian Tiananmen tahun 1989; Serah-Terima Kekuasaan tahun 1997; dan Hong Kong pada tahun 2013 saat Kwan diminta menyelesaikan kasus terakhirnya ketika dia sedang terbaring koma di rumah sakit.
***
The Borrowed, buku ini memuat enam bagian cerita tentang kehidupan di Hong kong berdasarkan kasus-kasus yang dipecahkan oleh seorang detekfif. Setiap kasus yang dipecahkan detektif tersebut mencerminkan betapa cerdas dan genius sosoknya. Selain itu, melalui setiap kasus tersebut kita akan diajak mengetahui lebih banyak soal sejarah Hong Kong yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi.
Diceritakan dengan kronologi terbalik, cerita yang dipaparkan di awal buku ini mungkin akan membuat kita merasa terlalu berat untuk memulainya. Namun, karena karakter-karakter utamanya yang begitu kuat dan kronologi yang dibuat per babnya cukup adat, kita justru akan makin tertarik dan lanjut membacanya.
Julukan Sang Mata Surga yang didapatkan Kwan Chun-dok bukanlah tanpa alasan. Dia merupakan sosok yang pemberani. Memiliki keberanian besar melihat sudut pandang di luar hukum dan mencari solusinya. Kwan Chun-dok sangat lihai dalam mengumpulkan dan menyatukan setiap kepingan petunjuk yang ada.
Setiap babnya mengandung kejutan dan misteri. Masing-masing bab agak berbeda satu sama lain tapi sama-sama memberi pengalaman membaca yang seru. Kronologi waktu yang ditampilkan di buku ini juga memberi gambaran kehidupan sosial masyarakat Tiongkok. Tak hanya menonjolkan cerita drama detektif, The Borrowed memaparkan berbagai isu sosial dan budaya yang kuat. Dalam periode tahun 1967-2013, kronologi dalam The Borrowed mengajak kita melintasi waktu sembari dibuat penasaran dengan pemecahan setiap kasus di setiap babnya.
Cara Chan Ho-Kei merangkai tulisannya dalam novel ini bisa dibilang tidak berbunga-bunga. Dia cenderung membuat narasi tentang hal-hal yang dilakukan oleh karakternya secara langsung, seperti yang sedang dipikirkan karakter itu hingga yang dicium oleh karakter tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa ikut berada dalam dunia yang benar-benar nyata dan dekat. Melalui tulisannya, kita akan diajak untuk menelusuri jalan-jalan Hong Kong dan seperti secara langsung berada di dimensi perubahan waktu dengan menyaksikan langsung peristiwa-peristiwa besar yang ada di dalamnya.
***
Sudah siap untuk hadir di acara FIMELA FEST 2019? Pilih kelas inspiratifnya di sini.
#GrowFearless with FIMELA