Tren Pakaian Dalam yang Diburu Perempuan Dunia

Anisha Saktian Putri diperbarui 04 Nov 2019, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Tren fashion selalu berkembang, atau bahkan kembali kepada era-era ‘old skul’. Seperti kini pakaian dalam ‘celana dalam nenek’ kembali menjadi tren. 

Dilansir dari Daily Star, penelitian yang dilakukan departement store asal Inggris, John Lewis mengungkap mana saja jenis-jenis pakaian dalam yang diminati dan kurang diminati saat ini. Celana dalam (briefs) dengan model pinggang tinggi dan penuh ala Bridget Jones atau yang saat ini disebut 'celana dalam nenek' kini mengalami peningkatan popularitas sebesar 11 persen. Dan sebaliknya, celana dalam ketat dan tipis (restrictive lingerie) mengalami penurunan.

Suspender seksi juga mengalami penurunan permintaan sebesar 8 persen, sementara penjualan bra push-up juga berada dalam kondisi yang sama sebesar 7 persen."2019 adalah tahun di mana kami melihat pelanggan beralih ke pilihan yang lebih nyaman ketika menyangkut pilihan pakaian dalam mereka. Atasan pendek tanpa jahitan (seam free crop top) dan celana dalam yang lebih penuh adalah beberapa item terlaris kami," kata Nancy Szachno-Dressel, penjual pakaian dalam.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Alasan tren

Underwear/unsplash Danijela

Lalu apa alasannya pakaian dalam ini kembali tren? Ternyata, pakaian dalam tanpa jahitan jauh lebih nyaman daripada bra underwired dan bra push-up, jadi tidak heran kenapa banyak perempuan mulai memilih 'celana dalam nenek' dalam hal ini.

Tren 'celana dalam nenek' bukan satu-satunya gaya nyaman yang muncul kembali dalam beberapa bulan terakhir. Awal tahun ini, banyak perempuan yang juga memilih untuk membiarkan rambut kemaluan mereka tumbuh penuh.

Holistic obgyn, Dr Eden Fromberg baru-baru ini berbicara kepada Vogue tentang tren rambut kemaluan. Pakar yang berbasis di New York tersebut mengatakan banyak perempuan menumbuhkan rambut kemaluan mereka karena kini mereka lebih memikirkan fungsi daripada mode.

"Perempuan menjadi semakin sadar bahwa tubuhnya jauh lebih dari sekadar permainan visual atau seksual. Kita ingin mengekspresikan keragaman dan kekuatan kita, menjalani preferensi kita, dan merasa nyaman dengan tubuh kita sendiri tanpa penilaian," tutupnya.

#Growfearless with Fimela