Fimela.com, Jakarta Body shaming bukan hanya terjadi di kota-kota kecil atau negara-negara berkembang. Faktanya, body shaming yang merupakan salah satu bentuk dari bullying terjadi pada siapa pun dan di mana pun. Jangan sangka body shaming terjadi hanya pada anak-anak atau generasi muda saja.
Sebuah survey, tulis the Independent, hampir setengah dari populasi orang dewasa pernah mengalami body shaming. Rata-rata, mereka mendapat komentar dan perlakukan tidak enak karena masalah berat badan.
Survey yang menanyakan 2.000 orang dewasa ini menunjukkan 56% orang dewasa mengaku (paling tidak) seseorang pernah berkomentar buruk tentang penampilan dirinya dalam kurun waktu setahun belakangan. Sementara itu, 1 dari 10 orang mengatakan pernah dikritisi mengenai wajahnya dalam kurun waktu satu minggu belakangan.
Masalah berat badan memang menjadi sasaran empuk bagi para pem-bully. Sebanyak 6 dari 10 orang yang pernah mengalami body shaming mengaku mendapat komentar buruk tentang berat badan dan ukuran tubuh mereka. Tetapi, masalah berat badan bukan satu-satunya sasaran buat para pelaku.
Pelaku Terbanyak adalah Teman
Seharusnya, teman merupakan orang terdekat kedua setelah keluarga yang akan melindungimu dari berbagai hal, termasuk peaku body shaming. Alih-alih menjadi pembela, justru pelaku terbanyak adalah teman sendiri.
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, WW, melakukan sebuah studi. Studi tersebut, tulis the Independent, menunjukkan 1/6 dari responden mendapatkan komentar negatif dari pasangan dan hampir seperempat dari mereka mendapatkan komentar negatif dari anggota keluarga mengenai ukuran dan berat badan mereka dalam 12 bulan belakangan.
Pelaku yang merupakan teman justru lebih banyak lagi. Sebanyak 1 dari 4 orang mengatakan paling tidak ada seorang temannya yang pernah melakukan body shaming terhadapnya setahun belakangan ini.
Nampaknya, body shaming tidak bisa lagi dianggap main-main dan diremehkan. Meski kemunculan model-model dengan berbagai bentuk tubuh dan ukuran membuat sebagian besar orang di dunia mendpatkan kembali kepercayaan dirinya, namun masalah ini tetap saja tidak boleh diabaikan.
***
Fimela ingin mengajak kamu untuk lebih inspiratif dan positif dengan lewat berbagai kelas menarik di Fimela Fest 2019. Yuk, daftarkan dirimu di sini!
#Growfearless with FIMELA