Fimela.com, Jakarta Pekan mode Jakarta Fashion Week 2020 telah usai pada Senin (28/10/2019) kemarin. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Dewi Fashion Knights (DFK) menjadi gelaran penutup untuk memberikan klimaks pada insan mode Indonesia.
Panggung DFK selalu menghadirkan deretan desainer ternama, merupakan hasil kurasi dari tim internal majalah Dewi serta beberapa juri lainnya. Pada pangggung DFK terdahulu, sejumlah desainer tanah air seperti Rinaldy A. Yunardi, Toton, Sapto Djojokartiko, Barli Asmara, Peggy Hartanto, telah mengukir cerita pada panggung Dewi Fashion Knights. Namun di tahun 2019 ini, dalam rangka Jakarta Fashion Week 2020, DFK 2019 membawa tema yang cukup berbeda, yakni Borderless.
Tema ini sebagai gambaran dunia tanpa stigma dan bagaimana semuanya melebur menjadi satu. Dengan adanya teknologi, beragam batasan menjadi luntur, Begitu pula dengan gender yang menjadi fluid dan sudah tak bisa dikotak-kotakan. Hal ini juga diucapkan oleh Margaretha Untoro, selaku Editor in Chief Dewi Magazine.
Di tahun ini, empat kesatria mode terpilih berdasarkan ketangguhan, kemurnian karya, dan eksistensi mereka yang berhasil menyugguhkan interpretasi Borderless versi masing-masing. Mereka adalah Auguste Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan, dan Adrian Gan.
What's On Fimela
powered by
Auguste Soesastro
Keempat nama tersebut berhasil menghiasi panggung mode tanah air lewat karya mereka yang murni dan inspiratif. Auguste Soesastro membawa vokabuler pakaian Indonesia disertai modernisasi namun tetap relevan dengan kehidupan masa kini tanpa mengurangi nilai aslinya. Bahkan untuk koleksinya kali ini, Auguste Soesastro mengeksplorasi banyak elemen dan material yang belum pernah dipakai sebelumnya. Elemen sportswear yang terinspirasi dari active wear dan classic sports memberi sentuhan penuh aksi pada karyanya.
Mel Ahyar
Sedangkan Mel Ahyar mengangkat ketidaksempurnaan dan keunikan pada tema koleksi yang dihadirkan. Lewat koleksinya, Mel Ahyar mengajak setiap orang untuk mencintai dirinya sendiri. Dengan tema Skins, Mel Ahyar menjabarkan karakter-krakter yang ada di media sosial. Karya yang dihadirkan adalah koleksi berkelanjutan dengan berkarya tanpa sampah. Pola yang dibuat sedemikian rupa tanpa membuang sisa dari material yang digunakan. Sisa-sisa yang tak terpakai dijadikan detail pemanis pada koleksinya tersebut.
Jeffry Tan
Melirik koleksi Jeffry Tan, ia melebur beberapa unsur menjadi satu kesatuan seperti elemen laki-laki dan perempuan, structured dan fluid, geometrik, dan sesuatu yang spiral, serta memberi sentuhan tradisional lewat tenun dan bahan material industri. Koleksinya ini digabung menjadi satu kesatuan yang sesuai dengan karakter Jeffry Tan, maskulin dan tailored, sehingga memberikan tampilan yang sesuai untuk para perempuan urban yang modern dan dinamis. Bahkan sejumlah koleksinya merupakan hasil eksplorasi untuk menciptakan koleksi yang berbeda dan di luar zona nyaman yang tertuang dalam koleksi aksesori serta pola celana yang belum pernah ditampilkan sebelumnya.
Adrian Gan
Sisi lain dari kreasi dan kreativitas Adrian Gan hadir dengan koleksi yang khas penggabungan dari dua elemen budaya berbeda. Ia mengangkat kain ulos Batak yang dirancang modern dengan paduan beberapa unsur bahan dan detail sehingga terlihat wearable dan kekinian.
Dengan koleksi-koleksi penuh krakter, empat kesatria mode yang tampil di panggung DFK 2019 berhasil menutup gelaran Jakarta Fashion Week 2020 dengan penuh kesan.
#Grow Fearless with FIMELA