Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Rumah Sakit Siap Stroke

Meita Fajriana diperbarui 29 Okt 2019, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Angka penderita penyakit stroke di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Tidak heran kebutuhan akan ketersediaan rumah sakit siap stroke sangat penting saat ini. Untuk mengakomodir pasien stroke yang ada, Indonesia setidaknya membutuhkan 435 rumah sakit siap stroke. Sementara saat ini hanya ada 37 rumah sakit siap stroke yang tersedia.

Dalam rangka menyambut Hari Stroke Sedunia pada 29 Oktober, Angels Initiative mendorong rumah sakit di Indonesia untuk menjadi rumah sakit siap stroke dengan menerapkan standardisasi layanan stroke terpadu. Angels Initiative adalah sebuah program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit bagi penderita stroke.

Angels Initiative diprakarsai oleh Boehringer Ingelheim, sebuah perusahaan farmasi global berbasis riset, sebagai inisiatif penanganan stroke yang bersifat non-komersial. Inisiatif ini secara global didukung oleh European Stroke Organization (ESO) dan World Stroke Organization (WSO).

Di Indonesia, Angels Initiative bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Indonesian Stroke Society (ISS), Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Saat ini terdapat 120 rumah sakit yang terdaftar dalam program Angels Initiative dengan 37 rumah sakit yang sudah terkualifikasi menjadi rumah sakit siap stroke. Melalui program ini, sekitar 2.000 pasien stroke telah ditangani sejak 2017 di Indonesia1. Namun, Indonesia membutuhkan sekitar 435 rumah sakit siap stroke untuk melayani sekitar 269 juta penduduk Indonesia.

Salah satu rumah sakit siap stroke di Indonesia adalah RS PON di Jakarta. Dalam Asia Pacific Stroke Conference (APSC) di Manila pada 2-5 Oktober 2019, RS PON dianugerahi penghargaan Gold WSO Angels Award yang pertama untuk Indonesia. WSO Angels Award merupakan suatu pengakuan dan penghargaan terhadap tim maupun individu yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas praktik penanganan stroke dan membangun budaya pengawasan berkelanjutan.

RS PON menerima penghargaan berdasarkan tujuh kriteria, diantaranya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan rumah sakit untuk menangani pasien, jumlah pasien yang menjalani prosedur imaging medis, jumlah pasien yang keluar dari rumah sakit dengan pemberian obat antitrombotik, serta adanya unit khusus untuk merawat pasien stroke.

“Kami merasa bangga menerima penghargaan ini dalam upaya berkelanjutan kami menjadi rumah sakit siap stroke di Indonesia. Kami sudah bekerja sama dengan Angels Initiative agar dapat menyediakan penanganan cepat oleh unit khusus stroke untuk mengurangi angka kematian, disabilitas, komplikasi dan waktu rawat inap. Kami percaya dalam jangka panjang jumlah kematian dan disabilitas yang disebabkan oleh stroke di Indonesia dapat berkurang secara signifikan,” kata dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.

 

2 dari 3 halaman

Apa itu stroke

Rumah sakit stroke. (Foto: Yerson Retamal from Pixabay)

Stroke adalah penyebab kematian paling umum kedua di dunia2, dan penyebab disabilitas paling umum ketiga. Prevalensi stroke di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 14,6 persen dan menyumbang sebanyak 4,5 juta dari 30,7 juta kasus stroke di dunia. Di Indonesia, stroke adalah penyebab kematian nomor 15 dan dengan tingkat disabilitas yang tinggi mencapai 65 persen. Sistem penanganan stroke di negara-negara di kawasan Asia Tenggara berada di berbagai tahapan perkembangan.

“Sebagaimana negara-negara lain di Asia Tenggara, sistem penanganan stroke di Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam hal beban stroke yang tinggi dan kesenjangan yang signifikan dalam jumlah pusat penanganan stroke dan rumah sakit siap stroke. Angels Initiative bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah sakit siap stroke sehingga lebih banyak pasien yang memiliki akses,” ujar dr. Temmy Winata Head of Medical Representatif Angels Initiative di Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Pelayanan dari rumah sakit siap stroke

Rumah sakit stroke. (Foto: Dok. Angels Initiative)

Konsultan Angels membuat penilaian dan melakukan simulasi, baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit, bersama dengan tim rumah sakit untuk membandingkan penanganan stroke yang telah berjalan di rumah sakit saat ini dengan pedoman tata laksana stroke nasional atau internasional dan tata laksana klinis terbaik. Konsultan Angels pun memberikan pelatihan dan dukungan berkelanjutan untuk staf rumah sakit serta pengawasan proses dan kualitas pelayanan stroke.

“Angels Initiative percaya akan pentingnya penanganan pasien stroke sesegera mungkin. Dengan mengikuti standar terbaik di pusat-pusat khusus penanganan stroke, pasien dapat memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan hidup dan menjalani kehidupan tanpa disabilitas,” tutup dr. Temmy.

 

#GrowFearless with Fimela

 

Daftarkan dirimu di sini untuk mengikuti berbagai kelas inspiratif di FIMELA FEST 2019!