Fimela.com, Jakarta Gejala menopause umumnya mulai muncul pada usia 45 dan 55 tahun. Rata-rata perubaan akan terasa dan terjadi saat menginjak usia 51 tahun. Sementara itu, menopause dini dapat terjadi dan dialami perempuan di bawah usia 45 tahun saat indung telur mereka berhenti memproduksi sel telur, seperti yang dikutip dari Healthline.
Ada juga menopause pradini (premature menopause) yang terjadi pada perempuan di bawah usia 40 tahun. Dilansir dari bustle.com, hal ini bisa menyebabkan menurunnya kadar estrogen, sejumlah gejala, dan efek yang berlangsung jangka panjang seperti infertilitas. Seorang perempuan dianggap mengalami menopause bila tidak mendapatkan haid selama lebih dari satu tahun. Untuk lebih jauh mengetahui mengenai menopause dini, berikut lima hal penting yang perlu kita pahami.
1. Berkaitan dengan Awal Mengalami Haid
Sebuah penelitian tahun 2017 yang melibatkan lebih dari 50 ribu perempuan yang sudah mengalami menopause menemukan bahwa perempuan cenderung mengalami menopause dini atau pradini saat haid pertama mereka dapatkan sebelum berusia 12 tahun. Lebih dari tiga persen dari mereka mengalami haid pertama pada usia 11 tahun atau di bawah 11 tahun, sedangkan 1,8 persen dari mereka mengalami haid pertam pada usia 13 tahun.
2. Bisa Terjadi Secara Alami
Menopause dini dapat terjadi secara alami jika indung telurnya sudah berhenti memproduksi kadar hormon tertentu, khususnya hormon estrogen. Kondisi ini umumnya disebut primary ovarian insufficiency (POI) yang disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti penyakit autoimun dan gangguan kromosom. Infeksi seperti tuberkulosis, gondok, dan malari juga bisa menyebabkan POI. Faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan berat badan di bawah ideal juga bisa jadi penyebab kondisi tersebut.
3. Bisa Dipengaruhi Faktor Genetik
Penyebab menopause dini bisa bersifat genetik. Kita bisa memprediksi waktu kita akan mengalami menopause dengan mencari tahu pada usia berapa ibu atau nenek kita mengalami menopause. Namun, bukan berarti menopause dini pasti dipengaruhi oleh faktor keturunan.
4. Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Tertentu
Hormon estrogen memiliki peran penting dalam tubuh kita. Bisa menjaga kolesterol baik dan mengurangi kolesterol jahat. Selain itu, dapat mencegah penipisan tulang. Jadi, bila kita mengalami kekurangan hormon ini dalam waktu yang lama, kita akan rentan dan berisiko tinggi mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular serta demensia dan depresi. Meskipun begitu, menopause dini bisa bantu melindungi kita dari risiko mengelami penyakit kanker payudara.
5. Bisa Ditangani
Meski menopause dini tak memperlukan penanganan khusus, tapi akan sangat membantu untuk menyuplai atau memenuhi kebutuhan tubuh akan estrogen. Selain itu, dengan cara ini bisa bantu meredakan gejala-gejala yang memengaruhi hidup. Selalu konsultasikan dulu ke dokter soal kemungkinan obat atau terapi khusus yang perlu dilakukan untuk meredakan gejala menopause dini.
Menopause dialami oleh semua perempuan. Jadi, tak perlu segan atau malu untuk mengomunikasikan hal ini kepada dokter bila mengalaminya.
***
Sudah siap untuk hadir di acara FIMELA FEST 2019? Pilih kelas inspiratifnya di sini.
#GrowFearless with FIMELA