Di Balik Karakter Penyendiri, Selalu Ada Potensi yang Bisa Terus Digali

Endah Wijayanti diperbarui 25 Okt 2019, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti tulisan yang dikirim Sahabat Fimela untuk Lomba My Self-Love Matters: Berbagi Cerita untuk Mencintai Diri ini.

***

Oleh: Intan Daswan - Jember

Berdamai Dengan Diri, Menjadikan Hidup Lebih Berarti

Pendiam, tertutup, dan penyendiri. Tiga kata itu melekat erat dalam diri saya sejak kecil. Mendapat label seperti tentu saja membuat saya semakin tidak percaya diri. Bahkan seringkali saya iri dengan keempat kakak saya yang bisa memiliki banyak teman.

Sebenarnya dari sisi kemampuan akademis, saya memiliki kelebihan. Peringkat tiga besar selalu saya dapatkan dari bangku SD hingga SMA. Tapi, itu semua tidak membuat saya berani mengangkat kepala dan bergaul dengan banyak orang. Penyakit yang saya idap sejak bayi ditambah kondisi ekonomi keluarga yang turun naik seperti roller coaster membuat saya tumbuh menjadi pribadi penyendiri.

Saya sering memaki diri saya sendiri. Tak jarang saya benci diri ini yang tidak seperti kebanyakan orang. Saya juga sering marah akan kondisi ekonomi keluarga yang selalu membuat saya minder.

Namun, waktu mendewasakan saya dengan sendirinya. Kejadian demi kejadian serta asupan ilmu membuat saya tersadarkan. Ya, saya terbangun dari tidur panjang ketika melihat teman-teman yang dari kemampuan akademis jauh di bawah saya, tapi mereka bisa mengenyam pendidikan di kampus favorit. Sedangkan saya? Saya kehilangan kesempatan hanya karena perasaan takut, malu, dan tidak bersyukur.

Kejadian tersebut benar-benar menampar saya. Sejak saat itu, saya belajar untuk memaafkan diri saya. Saya mulai berdamai dengan diri saya sendiri. Mulai saat itu, saya belajar mencintai diri saya dan lebih fokus pada kelebihan bukan kekurangan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berdamai dengan Diri Sendiri Memberi Kekuatan Baru

Ilustrasi./Copyright pexels.com/@mentatdgt-330508

Saya hilangkan stigma kalau saya ini penakut. Saya hapus pikiran negatif kalau saya ini tidak bisa tampil dan berkarya. Saya akui saya memang seorang introver, tapi itu bukan berarti saya tidak bisa lebih baik dari orang lain.

Sebuah keajaiban terjadi. Saat saya mulai berdamai dengan diri ini, saya pun berubah drastis. Ya, mulai dari penyakit yang tidak pernah kambuh lagi sampai impian demi impian terwujud. Saya bisa menjemput impian menjadi penulis dengan menerbitkan buku serta menjuarai beberapa kompetisi menulis. Saya juga bisa mewujudkan impian menjadi tour guide serta pengajar bahasa Indonesia bagi orang-orang asing. Saya bisa membuka tempat les bahasa Inggris dengan jumlah murid yang lumayan banyak. Tidak hanya itu, saya pun sering diminta untuk memberikan motivasi kepada pelajar, guru, dan orang tua. Selain itu, saya pun diminta untuk bergabung di beberapa komunitas sosial untuk menjadi mentor.

Dari alur cerita hidup ini, saya belajar satu hal. Menjadi introver itu bukan sebuah kesalahan dan kelemahan, tapi itu bisa dijadikan sebuah potensi. Karena yang terpenting adalah bisa menerima diri ini seutuhnya. Mencintai diri sendiri itu sebuah kekuatan. Ketika kita mau mencintai dan berdamai dengan diri sendiri, maka akan ada kekuatan yang luar biasa. Sesuatu yang awalnya tidak mungkin, bahkan akan menjadi kenyataan.

***

Hai Sahabat FIMELA, pastikan dirimu untuk hadir di FIMELA FEST 2019. Ikuti semua keseruannya, dan jangan lupa untuk submit data darimu di sini, untuk mendapatkan undangannya. 

#GrowFearless with FIMELA