Fimela Fest 2019: Tips Bimbing Remaja Agar Sehat Secara Mental

Karla Farhana diperbarui 26 Okt 2019, 11:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Stres dan depresi bukan hanya menghantui orang-orang dewasa yang memiliki begitu banyak tanggung jawab dan kewajiban dalam hidupnya. Tetapi, stres dan depresi justru sangat dekat dengan anak-anak remaja. Sebagai orangtua yang ingin menjalani pola asuh berkesadaran, membimbing anak untuk tetap on track dan tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab kelak tidak mudah. 

Dalam buku 1001 Cara Bicara mengenai pembangunan komunikasi hangat dan terbuka antara orangtua dan anak yang diterbirkan BKKBN dan Skata, usia rata-rata munculnya depresi adalah 15 tahun. Kejadian depresi meningkat drastis pada remaja dengan rentang usia 13-15 tahun. Puncaknya, pada saat anak berusia 17 dan 18 tahun. 

Ada begitu banyak faktor yang mendorong anak remaja mengalami stres dan depresi. Seperti beban akademik, perubahan fisik, lingkungan sosial, masalah keluarga, bullying, dan peristiwa traumatis. 

Sepenting mendeteksi anak remaja yang mengelami stres dan depresi, orangtua juga harus tahu bagaimana caranya membuat sang buah hati tetap sehat secara mental. 

2 dari 2 halaman

Bimbing Remaja Agar Sehat Secara Mental

Orangtua menemani remaja belajar (iStockphoto)

Hal pertama yang bisa orangtua lakukan adalah memahami dan membantu anak remaja untuk aktif bergerak. Misalnya, mengajak anak-anak untuk hidup sehat dengan asupan makanan bergizi di rumah dan di luar rumah. Juga, dengan cara mengajaknya selalu aktif dengan berolahraga. 

Namun, yang juga tidak kalah penting adalah mendengarkan apa saja yang remaja coba sampaikan kepada orangtua, baik melalui tanda atau perilaku atau juga dengan cara bercerita. Namun, jangan sampai orangtua memaksa anak-anak untuk bercerita. Atau terus bertanya, padahal anak belum siap untuk menyampaikannya kepadamu. 

Kadang, remaja menyampaikan keluh kesahnya dengan berbagai cara yang sangat subtle. Misalnya dengan ekspresi murung, atau dengan cara mereka menyampaikan keluh kesahnya lewat sebuah tulisan, sentuhan, dan lain-lainnya. Anak remaja memang tidak selalu bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan, namun orangtua sebaiknya peka dan lebih mmerhatikan anak. 

#Growfearless with FIMELA

Fimela ingin mengajak kamu untuk lebih inspiratif dan positif dengan lewat berbagai kelas menarik di Fimela Fest 2019. Yuk, daftarkan dirimu di sini!