Purana Hadirkan Koleksi Spesial di Africa Fashion Exchange, Durban

Nabila Mecadinisa diperbarui 23 Okt 2019, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai label busana kontemporer, Purana menghadirkan koleksi yang sarat akan unsur khas Indonesia berpadu desain unik dan kreatif. Kali ini, Purana bertolak langsung ke Durban, Afrika Selatan untuk menjadi bagian dari Africa Fashion Exchange.

Africa Fashion Exchange yang terselenggara pada tanggal 17-19 Oktober menjadi ajang fashion yang sangat penting. Di bawah creative director Nonita Respati, Purana hadir dan berhasil bereksplorasu dengan kain buatan termasuk batik, tie dye, shibori, tenun tangan, eco-print, dan lukis tangan.

Untuk presentasinya di Durban, Purana menampilkan 10 koleksi dengan potongan beragam, mulai dari jumpsuit, outwear, blouse, celana, hingga gaun. Yang menjadi andalan dari koleksi ini adalah "Hybrid Outfit" yang digambarkan oleh Nonita dengan karakter pakaian multi styling dn juga multi-sizing, serta multifungsi.

Contoh nyata yang diciptakan oleh Purana adalah gaun yang bisa dijadikan outwear dan juga sebaliknya. Tak hanya mudah dipakai, namun karakter hybrid dari berbagai bisana ini mampu membuat kita semakin kreatif, bereksplorasi, dan memiliki gaya yang khas.

Selain itu, pengembangan motif batik juga hadir dan menjadi sejumlah koleksi motif yang akan diluncurkan pada tahun 2020 nanti. 

2 dari 2 halaman

Penampilan Purana di Durbin, Afrika Selatan

Menghadirkan koleksi spesial, Purana tampil untuk kali kedua di Durbin, Afrika Selatan.

“Semua motif batik ini terinspirasi dari alam, seperti ombak di pantai, bambu, dandelion dan ginkgo biloba, juga pola-pola geometris pengembangan dari koleksi sebelumnya,” kata Nonita, seraya menambahkan bahwa kebanyakan busana koleksinya dibuat dari Cuprammonium rayon (cupro) dari label Jepang Bemberg yang berkualitas tinggi.

“Feel-nya seperti silk, tapi tidak dibuat dari kepompong [ulat sutra],” kata Nonita tentang Bemberg.

Bahan lain yang dipakai Purana untuk koleksi ini termasuk organza tapi semuanya dari serat alami. Keragaman material dalam satu koleksi ini pun memberi ruang untuk layering, misalnya antara batik dengan organza, sehingga tercipta dimensi baru untuk keseluruhan koleksi.

Presentasi Purana di Durban menandai kedatangan label ini untuk yang kedua kalinya ke Afrika Selatan. Sebelumnya, Purana hadir di “Made in Indonesia: A Wonderful Journey to Indonesian Fashion” yang diselenggarakan konsulat Indonesia di Cape Town pada bulan September lalu.

Bahkan mPurana ada;ah label satu-satunya di Asia yang tampil di AFX selain label busana muslim NurZahra kreasi Windri Widiesta Dhari asal Indonesia.

 

Fimela ingin mengajak kamu untuk lebih inspiratif dan positif dengan lewat berbagai kelas menarik di Fimela Fest 2019. Yuk, daftarkan dirimu di sini!