Film produksi kolaborasi antara sineas Indonesia dan Malaysia itu, ia menjadi salah satu pemeran utama. Dikisahkan, ia sebagai seorang ibu yang cukup menguras emosinya. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
Saat press screening di XXI Transmart Cibubur, Jumat (18/10/2019), Shelomita pun mengungkapkan alasannya mau terlibat dalam film genre drama religi ini. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
"Ceritanya bagus banget, menyentuh sekali. Banyak pelajaran yang dipetik, dari seorang anak yang liar sekali hingga akhirnya dia jadi kenal agama," ungkap Shelomita. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
Dalam film tersebut, Shelomita ditantang berdialog menggunakan bahasa Malaysia, hal yang dianggapnya cukup menyulitkan dari segi tatanan bahasa dan pengucapannya. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
"Semua talent di sini, yang orang Indonesia, bahasanya Indonesia. Orang Malaysia, ngomongnya Malaysia. Hanya saya yang orang Indonesia yang berlogat Malaysia," ujar Shelomita. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
Shelomita juga mengaku belum puas dengan kualitas aktingnya. Meski demikian, Shelomita tidak mengulangnya lantaran sang sutradara sudah puas dengan aktingnya. (Bambang E Ros/© Fimela.com)
Berbeda dengan film sebelumnya yang sesuai dengan profesinya sebagai penyanyi, kali ini, Shelomita mendapat tantangan untuk adegan menangis. Selain kesulitan tersebut, kesulitan yang dirasakan juga terkait bahasa. Shelomita harus menggunakan bahasa Melayu. (Bambang E Ros/© Fimela.com)