Tak Usah Marah pada yang Menghina Tubuhmu, Buang-Buang Energi Saja!

Endah Wijayanti diperbarui 18 Okt 2019, 11:19 WIB

Fimela.com, Jakarta Masing-masing dari kita memiliki cara dan perjuangan sendiri dalam usaha untuk mencintai diri sendiri. Kita pun memiliki sudut pandang sendiri mengenai definisi dari mencintai diri sendiri sebagai proses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Seperti tulisan yang dikirim Sahabat Fimela untuk Lomba My Self-Love Matters: Berbagi Cerita untuk Mencintai Diri ini.

***

Oleh: Widarti - Yogyakarta

Chingu dalam bahasa Korea artinya teman, ya saya sering sekali mengajak diri saya mengobrol dalam hati dan selalu mengawali obrolan dengan kata Chingu. Bukan hanya ketika cinta ditolak atau dihina karena badan saya yang tidak proporsional, melainkan juga tentang menyemangati diri sendiri ketika down. Selain berbicara dengan diri sendiri ketika ada masalah apa pun, saya juga kembali ke Sang Pencipta.

Saya bukan golongan orang yang mudah mendapatkan pasangan, buktinya dari tiga pria yang saya suka, akhirnya berakhir dengan sebatas teman saja. Tiap masa menyukai pria ini, saya sempat berbunga-bunga dan dekat dengan mereka, berteman baik dan akhirnya jalan masing-masing. Ketika penolakan itu datang, saya selalu berteriak pada diri sendiri, “Wi, kamu bisa melewati ini, kamu kuat, kamu harus yakin." Lalu, penolakan itu berlalu begitu saja seiring waktu, saya juga makin menyibukkan diri. Mulai dari sering zumba, yoga, jalan kaki, window shopping, baca komik, kontak teman lama untuk share hal-hal lucu, membantu ibu meski sebentar dan touring keliling kota asal melihat sawah dan air saya bisa kembali normal lagi.

 

 
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Tak Perlu Marah-Marah

ilustrasi./copyright By Asier Romero from Shutterstock

Setelah melewati penolakan dan kekecewaan ini, saya harus menghadapi penghinaan berat badan atau body shaming dari rekan-rekan di kantor. Mereka tidak langsung bertanya, “Berat badan kamu berapa?” atau, "Kamu gendutan, ya?" tapi mereka menyindir, “Kalau kamu pasti pakai baju yang double atau triple XL ya?” atau, "Kami nggak mengajak kamu beli baju samaan, kan kamu pasti nggak ada ukurannya tuh." Awalnya saya sedih ketika mendengar hal-hal seperti itu, tapi saya selalu bercerita pada Chingu saya ini, "Everything will be okay, all is well."

Semakin ke sini saya semakin yakin, orang yang nyinyir atau tidak suka pada kita itu banyak dan tidak bisa kita cegah, tapi setidaknya kita bisa berusaha netral dan tidak terpancing secara emosi. Untuk apa saya tersinggung dan marah jika dihina saya gemuk, toh marah pun tidak akan mendatangkan kebaikan untuk saya. Maka satu-satunya cara adalah menenangkan diri dan berdamai dengan omongan orang, menjaga agar pikiran tetap tenang.

Chingu, saya yakin kamu bisa melewati apa pun di masa depan, kita berdua hadapi semua ini, ya. Chingu, saranghaeyo.

 

#GrowFearless with FIMELA