Fimela.com, Jakarta Model Bella dan Gigi Hadid mungkin menjadi standar kecantikan bagi sebagian perempuan di dunia. Tubuhnya yang langsing menjadi kelebihan utama kecantikan kakak beradik ini. Memang ukuran tubuh masih menjadi standart kecantikan bagi beberapa orang, terutama perempuan. Namun, standar ini dipatahkan oleh model Joann Van Herik, yang merupakan sepupu Gigi dan Bella Hadid.
Berbeda dengan Bella dan Gigi Hadid, Joann merupakan model dengan badan curvy atau size plus. Sebagai model, ia memberikan semua orang pelajaran tentang body positif. Di berbagai postingan Instagramnya, ia menunjukan foto-foto 'gulungan perutnya' untuk membuktikan kepada orang-orang terutama penggemarnya bahwa kecantikan bukan terukur dari bentuk tubuh.
"Saya beruntung saya cukup percaya diri untuk melakukannya sekarang, tetapi saya tidak selalu percaya diri seperti ini. Ini jalan yang sulit. Tetapi sadari beberapa hal, jika calon putrimu memiliki tubuhmu, atau bahkan sahabatmu, saudarimu, akankah kalian menyuruh mereka membencinya? Apakah memberi tahu mereka bahwa mereka jelek? Bahwa mereka harus menurunkan berat badan? Tidak. kalian akan memberi tahu mereka bahwa ukurannya tidak menentukan mereka, jadi jangan perlakukan diri Anda secara berbeda," tuturnya.
Namun, Joann juga pernah merasakan dirinya merasa tidak bahagia. Momen ini ketika ia tidak menerima dirinya sendiri bahkan tidak ingin melihatnya di depan cermin.
"Aku tidak terlihat terbaik saat ini dan itu hanya membuatku ingin menghindari cermin. Saya hanya ingin berbaring di tempat tidur dengan perasaan jelek dan kasihan pada diri saya sendiri," tulisnya dalam Instagramnya.
What's On Fimela
powered by
Postingan baru
Baru-baru ini, Joann pun memposting tubuhnya tanpa rasa malu. Ia menunjukan tubuhnya yang penuh dengan lemak. Hal ini lagi-lagi bertujuan untuk menunjukan ukuran tubuh bukanlah standrat kecantikan yang dapat membuat minder.
"Postingan ini benar-benar di area nyaman saya. Karena hubungan dengan tubuh saya masih sulit naik dan turun. Dan bagi mereka yang ingin melihat ini, mereka menulis pesan. Ukuramu tidak adil. Berat badanmu tidak sepanjang waktu. Kamu telah lama memiliki tubuhmmu, dan itu tidak bekerja. Aku sangat mencintaimu. Menumbuhkan kembali dan lihat apa yang terjadi," tulisnya.
Ia pun menambahkan hestek #LoveYourself dan #BodyPositivty pada postingannya. Jadi mulai sekarang sebaiknya tidak melakukan body shaming agar kita lebih mencintai dan menghargai diri sendiri.
Untuk mengetahui lebih jauh, Psikolog Tara de Thouars akan berbagi banyak hal tentang jangan anggap remeh body shaming dalam gelaran FIMELA FEST 2019 yang akan digelar pada 16-17 November 2019.
Tara de Thouars adalah psikolog yang sering menangani permasalahan pada pengembangan diri seseorang. Ia menyelesaikan program double degree untuk gelar Bachelor of Art in Psychology dari University of Queensland dan Sarjana Psikologi dari Universitas Indonesia.
Selain Tara, ada juga Wenny Dewanti, seorang makeup artist bersertifikasi dari Korea Selatan. Jadi tunggu apalagi, yuk daftarkan dirimu di sini.
Simak video berikut
#Growfearless with Fimela