Fimela.com, Jakarta Dunia memiliki Hari Perempuan yang jatuh pada tanggal 8 Maret. Tetapi, Sahabat Fimela juga tidak boleh lupa dengan Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of Girl Child yang jatuh pada 11 Oktober. Hari istimewa ini ditetapkan sejak tahun 2012 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Hari Anak Perempuan Internasional ini berangkat dari begitu banyaknya masalah yang dialami anak-anak perempuan di seluruh dunia. Liputan6 menulis, anak-anak perempuan banyak yang tidak mendapatkan hak-hak dan kesempatan yang sama dengan anak laki-laki. Padahal, menurut lama UN Women, anak-anak perempuan berhak mendapatkan kesempatan sama untuk menggapai masa depan yang cerah, di mana pun mereka berada.
Diskriminasi memang tidak hanya mengincar perempuan dewasa. Anak-anak perempuan di beberapa negara dan daerah terpencil sulit mendapatkan akses pendidikan. Bahkan, beberapa di antara mereka memang tidak diperbolehkan untuk sekolah, menurut ajaran atau adat istiadat setempat.
Diskriminasi tidak hanya terjadi pada anak-anak perempuan yang tinggil di negara miskin dan daerah terpencil. Tetapi juga terjadi pada mereka yang tinggal di daerah konflik. Akibat perang yang berlangsung cukup panjang, anak-anak perempuan terpaksa harus berhenti sekolah. Liputan6 menulis, ada 90% dari mereka yang putus sekolah, dibandingkan dengan anak-anak perempuan di daerah bebas konflik.
Meningkatkan Kepedulian terhadap Kesetaraan Gender
Hari Anak Perempuan Internasional bukan cuma sebagai wadah untuk membahas dan menyorot berbagai kendala yang dihadapi anak-anak perempuan di dunia. Tetapi, juga mempromosi pemberdayaan perempuan dan menegakkan Hak Asasi Manusia.
News18 menulis, peringatan ini juga membuka peluang bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kepedulian masyarakat dunia terhadap keseteraan gender. Begitu banyak lembaga-lembaga di seluruh dunia, termasuk Indonesia, mulai menyoroti berbagai masalah kesetaraan gender yang dialami anak peremuan Indonesia.
Mulai dari akses pendidikan, nutrisi, hak hukum, perawatan kesehatan, proteksi dari diskriminasi, kekerasan, hingga pernikahan anak-anak perempuan di usia yang masih belia atas dasar pemaksaan.
Diharapkan, Hari Anak Perempuan Internasional dapat membuka mata dan mengetuk hati seluruh orang di Indonesia dan dunia untuk dapat menegakkan Hak Asasi Manusia dan menemukan solusi dari berbagai masalah yang dihadapi anak perempuan di seluruh dunia.
Simak Video Berikut
#Growfearless with FIMELA