Fimela.com, Jakarta Singapura merupakan salah satu destinasi utama bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan wisata, termasuk dalam hal medis. Tidak hanya menikmati keindahan perkotaannya, negara tetangga yang memiliki jarak cukup dekat dengan tanah air ini juga memiliki sederet rumah sakit dengan fasilitas dan teknologi terbaik di Asia.
Didukung dengan dokter-dokter serta perawat professional yang terampil dan berpengalaman, tidak heran jika setiap tahun ada 250.000 pasien luar negeri yang berkunjung ke Singapura untuk mendapatkan perawatan klinis. Tidak saja dari Indonesia, namun juga dari negara-negara lain seperti Malaysia, Australia, Burma, India, China, Timur Tengah, hingga Afrika.
Bahkan pasien-pasien dari negara maju seperti Amerika dan Eropa pun memilih Singapura karena relatif terjangkau dan berkualitas. Pada awal semester pertama 2019, majalah bisnis terkemuka dunia Newsweek menempatkan salah satu rumah sakit di negeri singa ini, Singapore General Hospital (SGH) sebagai rumah sakit terbaik ketiga di dunia.
Lembaga riset Value Champion juga menempatkan Singapura sebagai Top 5 HealthCare System di Asia Pasifik dilihat dari sisi kualitas pelayanan, aksesibilitas dan keterjangkauan. Bersama dengan Jepang, Hong Kong, dan Australia, negara-negara ini konsisten memberikan output berupa harapan hidup, tingkat kematian yang rendah serta akses terhadap layanan berkualitas.
Menurut pendiri Singapore Guidebook, Tatiana Gromenko, sudah sejak lama masyarakat Indonesia menjadikan Singapura sebagai tempat melakukan pemeriksaan dan wisata medis dikarenakan teknologi serta fasilitas-fasilitasnya yang cukup lengkap.
“Apalagi sektor medis juga mendapat dukungan dari lembaga pemerintah, maka wajar apabila Singapura menjadi pusat medis pilihan di Asia,” kata Tania seperti pada rilis yang diterima Fimela, Kamis (10/10/2019).
What's On Fimela
powered by
Pelayanan kesehatan di Singapura
Menurut wanita Rusia yang akrab dipanggil Tania ini, dalam beberapa tahun terakhir rumah sakit dan pusat-pusat medis di Singapura telah memperoleh akreditasi Joint Commision International (JCI) d bawah Joint Commission. Selama lebih dari 50 tahun The Joint Commission telah mendedikasikan diri dalam peningkatan kualitas dan keselamatan kesehatan.
“Tentu tidak semua rumah sakit bisa mendapatkan akreditasi seperti ini. Dengan rasio jumlah pasien dan rumah sakit yang cukup seimbang, cukup lumrah apabila banyak pasien dari negara-negara lain seperti Indonesia lebih memilih berobat ke Singapura. Ditambah lagi pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang semakin meningkat setiap tahun membuat masyarakat di sini cenderung mencari perawatan medis yang lebih lengkap,” tambahnya.
Pelayanan kesehatan di Indonesia
Meski demikian, Tania mengungkapkan, rumah sakit di Indonesia tidak kalah berkualitas dan memiliki fasilitas yang juga lengkap, termasuk teknologi di bidang kesehatan.
“Namun karena jumlah penduduk yang sangat besar dan keberadaan rumah sakit yang rasionya masih terlalu kecil, membuat sebagian kelompok middle class memilih terbang ke Singapura untuk wisata perawatan medis,” tutupnya.
#GrowFearless with Fimela