Fimela.com, Jakarta Tidak banyak ruang terbuka hijau yang memadai di kota besar, seperti di Jakarta. Sehingga kini banyak digalakkan gerakan serta pembangunan yang memperhatikan keseimbangan alam, fungsi, serta estetika bangunan itu sendiri.
Adalah Hutan Kota by Plataran yang menitikberatkan pada Alam, Kebudayaan Indonesia, Pemberdayaan Masyarakat, dan Sustainable Business Development. Hutan Kota GBK direvitalisasi oleh Plataran menjadi sebuah ruang terbuka hijau bagi warga Jakarta.
Areal Hutan Kota sendiri terdiri dari 4,5 hektar. Dengan 1,3 hektar dikelola oleh PPKGBK, sementara 3,2 hektar dikelola oleh Plataran Indonesia. Nantinya wilayah seluas 3,2 hektar ini akan menjadi Hutan Kota by Plataran.
Banyak pohon akan ditanamkan di areal ini. Dengan harapan, area Hutan Kota by Plataran menjadi salah satu area penopang paru-paru di Jakarta.
Menggabungkan konsep outdoor dan indoor
Bukan hanya sekadar dibangun hutan di tengah kota, wilayah Hutan Kota by Plataran akan dibangun beberapa bangunan yang difungsikan sebagai restoran sekaligus tempat MICE. Antara lain, Plataran Tiga Dari Dining, Pidari Coffee Lounge and Rooftop, Conservatorium Venue, Plataran Tembok Ekspresi, Plataran Pets Playground, Majapahit Tribute Park, Plataran Putri Dewi Amphitheater, Khatulistiwa Exhibition Deck, Mushala, Jogging Track, dan Basketball Half Caged Court.
Konsep Hutan Kota by Plataran ini menggabungkan area outdoor dan indoor. Menggunakan tagline "Light of Nusantara", arena ini mengintegrasikan konsep dasar dari alam, kebudayaan, dan kejayaan Indonesia.
Sehingga fasilitas restoran dan tempat MICE dengan konsep indoor-outdoor diharapkan dapat menarik warga Jakarta dan turis mancanegara. Baik untuk aktivitas pribadi, keluarga, resmi, maupun kenegaraan. Terletak di pusat bisnis Jakart, Hutan Kota by Plataran memiliki lokasi yang cukup strategis untuk diakses menggunakan transportasi pribadi maupun umum, seperti MRT dan Transjakarta.
Kini, proses revitalisas Hutan Kota by Plataran sudah mencapai sekitar 60 persen. Proses revitalisasi terus dikebut dengan melibatkan 400 orang pekerja. Dengan harapan, tempat ini sudah bisa dinikmati warga Jakarta pada Desember 2019.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with Fimela