Fimela.com, Jakarta Menjadi orangtua jelas bukan tugas mudah, ada saatnya kamu harus berbohong demi kebaikan pada anak dan seringkali dianggap sebagai dusta putih. Inilah yang kemudian disesuaikan oleh anak sejak mereka masih kecil.
Sayangnya, menurut sebuah studi psikologi terbaru yang dilakukan oleh Anyang Technological University dan dipublikasikan di Journal of Experimental Child Psychology menunjukkan efek berbahaya dari kebohongan jangka waktu yang lama pada anak, bahkan setelah mereka tumbuh dewasa. Para peneliti bertanya kepada 379 orang dewasa tentang gaya pengasuhan orangtua mereka.
Hasilnya, orang dewasa yang dilaporkan dibohongi saat mereka masih anak-anak menyatakanmereka juga membohongi orangtua saat sudah dewasa. Para anak juga melaporkan menghadapi tantangan sosial dan psikologis yang lebih besar, seperti agresi, pelanggaran aturan, dan perilaku impulsif, seperti dilansir dari sheknows.com, Rabu (9/10/2019).
Berbohong memiliki efek jangka panjang yang berbahaya pada anak
Mengasuh anak dengan berbohong sepertinya memang cara yang tepat untuk menghemat waktu, terutama jika hal yang akan disampaikan sebenarnya adalah rumit. Ketika orangtua memberi anak pemahaman kejujuran itu penting, namun justru menunjukkan ketidakjujuran dengan berbohong, perilaku ini dapat mengirim pesan yang bertentangan kepada anak.
Ketidakjujuran orangtua pada akhirnya dapat mengikis kepercayaan dan mempromosikan kebohongan pada anak. Ada cara lain untuk membuat anak berperilaku baik tanpa berbohong.
Orangtua harus berusaha mengakui perasaan anak mereka, memberikan informasi yang tepat agar anak tahu apa yang diharapkan, menawarkan pilihan, dan menyelesaikan masalah tersebut bersama-sama. Tujuan dari penelitian ini adalah agar orangtua tahu kebohongan seperti apa yang harus dihindari kepada anak. Selamat mencoba!
Saksikan video menarik setelah ini
#GrowFearless with FIMELA