4 Tips Menjaga Kestabilan Mood Kerja saat Atasan Uring-uringan

Endah Wijayanti diperbarui 08 Okt 2019, 11:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Suasana hati rekan kerja termasuk atasan bisa memengaruhi suasana di lingkungan kerja. Ketika atasan sedang uring-uringan entah karena urusan pribadi atau masalah pekerjaan yang dilakoninya sendiri, mood atau suasana hati kita bisa ikut terpengaruh. Bila hal ini terjadi, bekerja pun rasanya jadi makin tak nyaman.

Suasana hati dan perasaan seseorang bisa sangat mudah memengaruhi dan menular pada kita. Terlebih bila suasana hati itu buruk atau negatif, maka makin mudah saja memengaruhi orang lain di sekitar kita. Saat atasan sedang uring-uringan atau suasana hatinya sedang buruk, kita perlu tetap mengondisikan diri tetap stabil untuk bisa bekerja dengan produktif.

1. Menjauh Sejenak

Kadang kita perlu menjaga jarak sejenak dari seseorang yang suasana hatinya sedang buruk. Mungkin untuk selama beberapa saat, kita perlu menjauh terlebih dahulu dari atasan kita. Kita perlu mengondisikan diri kita terlebih dahulu untuk tenang. Kalau ada perasaan marah di dalam dada, bisa kita luapkan di luar sejenak. Baru setelah itu kita bisa kembali ke ruang kerja.

2. Pasang Earphone/Headphone dan Dengarkan Musik

Mendengarkan musik bisa bantu perbaiki suasana hati kita sendiri. Daripada ikut uring-uringan karena mood atasan yang buruk, mending fokus memperbaiki suasana hati sendiri. Pasang earphone atau headphone lalu dengarkan musik favoritmu. Dari sini, kita bisa menstabilkan suasana hati kita sendiri menjadi lebih baik. Sehingga bisa bekerja dengan fokus yang lebih baik.

 

 
2 dari 2 halaman

3. Utamakan Prioritas yang Lebih Penting

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com

Daripada buang-buang waktu mengurus mood atau suasana hati atasan yang bikin kesal, mending kita fokus pada hal yang lebih penting. Fokus pada pekerjaan yang perlu segera diselesaikan. Dahulukan prioritas yang lebih utama supaya tak ada waktu yang terbuang sia-sia.

4. Jujur Mengungkapkan Perasaan pada Atasan

Ada saatnya kita perlu jujur dan terbuka pada atasan mengenai dampak sikap buruk atasan tersebut. Setidaknya dengan berkata jujur, kita bisa mengungkapkan masalah yang harus segera diperbaiki. Bila atasanmu pengertian, dia pasti akan belajar untuk memperbaiki diri dan mengoreksi perilakunya.

Menjaga profesionalisme kerja memang tak selalu mudah. Semoga apa pun masalah dan hambatan yang muncul dalam pekerjaan, bisa kita tangani dan atasi dengan baik.

#GrowFearless with FIMELA