Butik Hotel Eklektik untuk Liburan Penuh Kesan

The Slow merupakan butik hotel yang berbeda dari biasanya. Hotel ini tak hanya terdiri dari kamar-kamar saja, namun dilengkapi dengan fasilitas lainnya yang membuat butik hotel ini semakin nyaman dan unik.

The Slow Canggu merupakan buah karya dari George Gorrow yang merupakan salah satu sosok terkenal di baliK beragam brand surfing favorit dan juga BASK Gili Meno Resort. George Gorrow bersama sang istri Cisco saling berkolaborasi untuk mewujudkan sebuah destinasi akomodasi unik dengan konsep butik yang terdiri dari all-day dining, cocktails, art, dan kebudayan lokal. Di sini juga dilengkapi dengan area yang dapat digunakan untuk pameran seni budaya dari seniman lokal maupun mancanegara, serta ada pula sebuah butik kecil yang menjual deretan produk fashion menarik.

Mendeskripsikan The Slow, George dan Cisco menggambarkannya sebagai destinasi untuk rileksasi yang nyaman yang diwujudkan dengan konsep desain yang menggabungkan kesan minimalis ala Bali berpadu sentuhan bergaya Los Angeles, Brazil, Jepang, disertai gaya bohemian yang kental. Keunikan tersebut menjadikan paduan berbeda namun mampu membawa nilai estestika serta kenyamanan yang sesungguhnya.

The Slow Canggu memiliki desain eklektik yang sangat nyaman dan trendi. Hotel ini terdiri dari 12 suite dan 4 suite yang dilengkapi dengan swimming pool. Sebagai pecinta seni, George dan Cisco menghadirkan beragam koleksi yang menjadi bagian dari hotel ini. Deretan instalasi seni serta karya fotografi yang terpampang hampir di seluruh area hotel membawa kita merasa masuk ke dalam sebuah cerita layaknya melihat sebuah album foto dan memahami cerita di baliknya.

Melihat secara keseluruhan, The Slow memiliki unsur tropical yang kental. Bahkan warna yang dihadirkan juga dirancang khusus untuk mengoptimalkan pengalaman dan kenyamanan. Untuk area suites, kesan clean dan ruang yang sangat luas menjadi keunggulan tersendiri. Seluruh kamar dirancang dengan treatment berbeda, material pilihan, serta berkolaborasi dengan seniman lokal untuk membawa nuansa intim serta hangat yang menjanjikan. Setiap kamar menggunakan kayu lokal, natural furniture, dan dekorasi trendi bergaya tropis. Warna cokelat, abu-abu, hitam, dan kuning pucat menjadi spektrum warna yang mampu membawa kesan natural agar lebih terasa.

Area publik serta dining area juga memiliki konsep serupa yakni menggabungkan seni dan modern dengan konsep menyerupai art gallery, studio foto, sekaligus gaya arsitektur Brazil yang khas dengan paduan warna putih dan hijau dari tanaman. Permainan plywood dan sentuhan bergaya militer, memberikan twist tersendiri sehingga desain yang dihadirkan tersa lebih hidup.

Memasuki area The Slow hingga area kamar kamu akan disuguhkan dengan alunan musik yang terdengan dari speaker di setiap area yang ada. Musik menjadi hal penting yang ditawarkan oleh The Slow. Dengan konsep seperti radio, musik tersebut bisa kamu nikmati di public area hingga kamar. Musik tersebut merupakan kolaborasi bersama para sahabat dari Reverberation Radio di Los Angeles, dengan deretan playlist segar, yang bisa dinyanyikan bersama, dan juga tentu menjadi anthem favorit pembangkit semangat.

Jadi, saat Sahabat Fimela ingin nuansa liburan di Bali yang berbeda, The Slow Canggu bisa menjadi rekomendasi butik hotel yang dijamin akan menambah cerita pengalaman liburan kamu kali ini.

#GrowFearless with FIMELA