Madu Memang Menyehatkan, tapi Jangan Buru-Buru Diberikan pada Bayi

Endah Wijayanti diperbarui 07 Okt 2019, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Kita tahu bahwa madu menyehatkan. Kandungan antioksidannya sangat baik untuk kesehatan tubuh. Tapi sebaiknya madu tak buru-buru diberikan pada bayi yang berusia di bawah satu tahun. Walau madu bisa menjadi pemanis alami tapi sebaiknya tak membiarkan si kecil yang belum genap satu tahun mengonsumsinya.

Kenapa bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tak mengonsumsi madu? Dilansir dari Why Can’t Babies Have Honey? via rd.com, alasan utama madu bisa berbahaya untuk bayi di bawah usia satu tahun adalah karena bakteri yang disebut clostridium yang mungkin mengontaminasi madu. Jika madu yang dikonsumsi mengandung bakteri tersebut, dampaknya bisa berbahaya bagi bayi. Sebab sistem pencernaan bayi yang belum cukup kuat untuk melawan bakteri itu.

 

 
What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Sistem Pencernaan Bayi Masih Berkembang

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Bayi berisiko mengalami botulisme (kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh racun dari bakteri clostridium botulinum) bila madu yang dikonsumsi mengandung bakteri tersebut. Gejala-gejala umum yang berasal dari kondisi keracunan ini meliputi menurunnya kemampuan mengisap, tangisan yang lemah, konstipasi, dan bentuk otot yang menyusut.

Di tahun pertama pertumbuhan bayi, sistem pencernannya masih berkembang. Sehingga kita perlu sangat berhati-hati dalam pemberian makanan dan minuman pada bayi yang usianya belum genap satu tahun. Ketika sudah menginjak usia lebih dari satu tahun, kita bisa membantu si kecil mulai mencicipi aneka bahan makanan lain. Madu juga bisa kita perkenalkan saat sistem pencernaan sudah lebih kuat.

#GrowFearless with FIMELA