Membanggakan, Rinaldy Yunardi Sabet 3 Penghargaan World of WearableArt

Vinsensia Dianawanti diperbarui 04 Okt 2019, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Prestasi desainer kenamaan Rinaldy Yunardi tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebagai desainer aksesori, Rinaldy Yunardi sangat sukses dengan hasil karyanya yang digunakan banyak selebriti dunia.

Kini, Rinaldy Yunardi kembali menorehkan prestasi dengan berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di ajang World of WearableArt (WOW) Awards di Wellington, New Zealand. Ini menjadi kali kedua Rinaldy mendapatkan penghargaan dari ajang yang sama pada 2017.

Di kompetisi tahun ini, sebanyak 108 busana masuk ke dalam daftar finalis. Busana tersebut merupakan karya 115 desainer yang berasal dari 22 negara dan wilayah untuk memenangkan satu dari 34 penghargaan dan hadian sebesar NZ$180,000.

Rinaldy Yunardi sendiri berhasl menyabet tiga penghargaan dari kategori Supreme WOW Award, Avant-Grande Section Awards, dan International Design Award: Asia. Penghargaan ini berhasil ia raih berkat busana rancangannya yang bertajuk The Lady Warrior.

 

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Terinspirasi dari kekuatan perempuan

Rinaldy Yunardi kembali menorehka prestasi dengan sabet 3 penghargaan di New Zealand (Foto: Rinaldy Yunardi)

Merancang The Lady Warrior, Rinaldy Yunardi terinspirasi dari perempuan sebagai pejuang yang menurutnya paling tangguh. Sosok The Lady Warrior bukan menggambarkan kekuatan fisik melainkan kekuatan dalam diri seorang anak perempuan, istri, dan ibu.

"Saya menggunakan berbagai macam bahan untuk merepresentasikan elemen-elemen berbeda The Lady Warrior. Saya menggunakan kertas daur ulang yang dibuat menjadi tali dan kemudian ditenun erat. Ini merupakan simbol kemanusiaan dan kekuatan dalam diri yang dibangun dari pengalaman perempuan, mereka dilahirkan sebagai sosok yang rentan tapi pengalaman hidup mereka membuatnya kuat," ungkap Rinaldy Yunardi.

Menurut Dame Suzie Moncrieff selaku Pendiri World of WearableArt, The Lady Warrior menjadi metamorfosis yang luar biasa dari bahan organik yang rapuh menjadi sesuatu yang sangat indah. Dengan membangun keseimbangan dan bentuk yang sempurna, The Lady Warrios menggambarkan harmoni antara kerapuhan yang memesona dan kekuatan yang halus. Teknik tenun tradisional yang digunakan untuk membuat bahan kontemporer menjadi favorit para juri.

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#GrowFearless with Fimela