Fimela.com, Jakarta Kata orang, ketika cinta bicara, sebaiknya ikuti kata hati. Tapi ternyata mengikuti kata hati saja bukan cara yang baik jika ingin membangun hubungan cinta yang bertahan lama. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan selain kata hati.
Alasannya sederhana, karena ketika jatuh cinta kita cenderung "buta", tak bisa menilai secara rasional dan subjektif. Penelitian yang dilakukan di University College London dan diterbitkan dalam NeuroImage membuktikan bahwa cinta menekan aktivitas saraf yang terkait dengan penilaian sosial kritis terhadap orang lain dan emosi negatif sehingga hanya rasa suka yang ada.
Dibutuhkan Sekedar Kata Hati untuk Cinta Abadi
Nyatanya, hubungan cinta yang sukses dibutuhkan lebih dari cinta untuk bisa bertahan. Orang-orang yang mampu bertahan dalam ujian hubungan cinta umumnya memiliki karakter atau sifat fleksibel, mampu meminta maaf dan memaafkan, dan mau berkompromi atau berubah demi kelangsungan hubungan cinta tersebut.
Meski kita mungkin akan tertarik pada yang bertubuh seksi atau ganteng luar biasa, namun semua itu tak akan ada bandingannya dengan sikap jujur, setia, mampu mencukupimu dan memahami satu sama lain.
Jadi, apakah kamu harus mendengarkan kata hati untuk urusan cinta? Dengaarkan saja, tapi tidak sepenuhnya.
#GrowFearless with FIMELA