Fimela.com, Jakarta Kehidupan pernikahan setiap pasangan pasti punya keindahannya masing-masing. Masalah dan persoalan yang dihadapi pun bisa berbeda satu sama lain. Mengingat karakter dari masing-masing individu berbeda, kehidupan pernikahan juga pastinya tidak ada yang sama.
Saat masih lajang, kita terbiasa melaukan banyak hal sendiri. Membuat keputusan-keputusan besar berdasarkan pertimbangan sendiri. Kondisi ini akan berbeda saat kita sudah menikah. Banyak hal yang perlu dibicarakan dan didiskusikan bersama. Tapi bukan berarti pasangan kita bisa sok mengatur semua aspek kehidupan kita. Begitu juga diri kita, kita tak bisa serta merta menuntut semua standar kita dipenuhi oleh pasangan kita tanpa dibicarakan baik-baik.
The secret of a harmonious and peaceful life is to focus on people’s merits and strengths – not on their weaknesses and defects. ― Dada J. P. Vaswani
Dikutip dari 7 Signs of Manipulation in Relationships (And How to Handle It) via lifehack.org, pasangan dalam hubungan yang sehat adalah pasangan yang saling mendukung satu sama lain. Pasangan yang saling membantu dalam mengambil keputusan-keputusan besar. Jika pasangan kita menjadi sosok yang mengontrol dan sok mengatur semua aspek kehidupan kita, lama kelamaan kita akan seperti hidup dalam kehidupan orang lain. Tidak lagi bisa nyaman menjadi diri kita sendiri.
Komunikasi yang efektif bisa menjadi solusi atas berbagai masalah dalam hubungan. Kita dan pasangan punya sejumlah persamaan tapi juga memiliki beberapa perbedaan. Tanpa komunikasi yang baik, akan ada banyak kesalahpahaman yang terjadi. Saat pasangan atau mungkin diri kita sendiri sudah kebablasan dalam bersikap terlalu mengatur dan mengendalikan semua aspek kehidupan, maka perlu ambil jeda sejenak untuk kembali dibicarakan baik-baik.
Kalau menurut Sahabat Fimela sendiri bagaimana? Apakah hubungan bisa berjalan harmonis bila salah satu pasangan terlalu mengontrol dan mengendalikan semua aspek kehidupan yang ada?
#GrowFearless with FIMELA