Fimela Fest 2019: Risiko Kesehatan Saat Hubungan Seks Dipaksakan

Novi Nadya diperbarui 01 Okt 2019, 19:30 WIB

ringkasan

  • Waspadai risiko kesehatan yang mengancam para perempuan jika melakukan hubungan seks yang dipaksakan
  • Jangan anggap remeh tentang hubungan seksual yang terpaksa dengan alasan apa pun

Fimela.com, Jakarta Hubungan seksual seharusnya dilakukan atas dasar suka sama suka dan mau sama mau. Artinya tidak ada yang dipaksa dan memaksakan.

Termasuk bagi yang sudah berstatus suami istri. Sebab pastinya ada momen tertentu di mana pasangan sedang tidak mood melakukan hubungan intim.

BACA JUGA
1.000 Mama Muda Milenial dan kebiasaan hubungan seks pasca-melahirkan
Hindari, Ini Waktu Terburuk Buat Melakukan Hubungan Seks

Sebaiknya, sih, pasangan tidak memaksakan kehendaknya untuk melakukan hubungan seks. Namun lain hal lagi jika punya trik jitu membuat pasangan akhirnya mau.

Sebab jika pada akhirnya tetap melakukan hubungan intim secara terpaksa, ada risiko kesehatan yang harus ditanggung istri. Seperti yang dikatakan Dr Oka Negara yang menangani pasien dengan kasus serupa.

 

 

 
What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Dyspareunia dan vaginismus

Ilustrasi/copyright shutterstock.com/Phat1978

"Ada pasien yang jadinya malah kena dyspareunia dan vaginismus. Yaitu nyeri saat hubungan seksual dan malah otot vagina kontraksi atau menutup," ujar Dr Oka saat dihubungi fimela.com.

Jadi, jangan anggap remeh tentang hubungan seksual yang terpaksa dengan alasan apa pun. Komunikasi menjadi kunci terbaik untuk mengatasi segala masalah termasuk seksual.

Lalu bagaimana membicarakan hal tersebut bersama pasangan? Kamu bisa cari tahu lebih lanjut lewat talkshow “Fighting Patriarchy System in Sexual Life” with Djenar Maesa Ayu & Zoya Amirin di Fimela Fest, Gandaria City, 16 November 2019. Daftar di sini 

3 dari 3 halaman

Simak video berikut ini

#GrowFearless with FIMELA