Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.
***
Oleh: MD - Magelang
Ini bukan hanya terjadi satu kali, seseorang ingin mengenalku lebih dekat. Ibu temanku ingin mengenalkan keponakannya. Adik kandung ayah ingin mengenalkan seorang kenalannya. Kerabat dekat ibu ingin mengenalkan sepupu suaminya. Mereka yang ingin berkenalan lantas mengirimiku pesan beruntun, tanpa peduli bagaimana posisiku. Ingin aku tidak membalasnya karena merasa terganggu. Tapi aku juga harus menjaga perasaan orang-orang yang ingin menjadi mak comblang itu.
Kenapa mereka repot-repot melakukannya? Aku tidak pernah meminta. Selain itu, tidakkah mereka memikirkan bagaimana perasaanku. Tanpa bertanya mereka memberikan kontakku pada para laki-laki itu. Aku merasa seperti sedang dipermalukan. Aku tidak semenyedihkan itu. Aku masih lajang bukan karena aku tak mampu mencari pasangan sendiri.
Dan suatu hari, datanglah seorang teman ayahku bersama anak laki-lakinya yang seumuran denganku. Aku sudah diberi tahu sebelumnya. Teman ayahku ingin berbesan dengan ayahku. Karena itu beliau datang bersama anaknya untuk mempertemukan kami. Tapi hari itu, aku tidak keluar kamar sama sekali, meskipun ayahku memaksa. Setelah kepulangan tamu ayah, aku memang benar-benar merasa bersalah. Aku merasa mempermalukan ayahku sendiri. Tapi, aku yakin keputusanku sudah benar. Jika aku keluar, semua orang akan menganggap itu sebagai persetujuanku. Aku tidak mau memberikan harapan kosong.
What's On Fimela
powered by
Ada yang Kusukai
Ayah, Ibu, berhentilah memaksaku untuk menikah. Meski usiaku hampir menginjak kepala tiga, aku belum ingin menjalin hubungan dengan siapa pun. Hanya itu yang bisa kukatakan pada mereka setiap kali bertanya. Tapi dalam hati, "Ayah, Ibu, andai kalian tahu. Ada seorang pria yang sudah lama kusukai. Dia pria yang sederhana, jujur, pekerja keras, hangat, dan sangat memuliakan wanita. Saat bersamanya, aku merasa tenang, aman, dan hatiku tersenyum. Musim selalu semi saat aku duduk di dekatnya. Aku sangat menyukainya. Aku selalu bermimpi untuk membangun masa depanku bersamanya. Tapi, masa depan yang kuimpikan itu, dia memimpikannya dengan perempuan lain."
Aku tidak bisa mengatakan itu pada kalian. Karena hati kalian mungkin akan lebih terluka jika mengetahuinya. Tapi, sampai hari ini hatiku belum bisa melepaskannya. Jadi, bersabarlah sampai hari di mana hatiku bisa dengan tulus melepaskannya. Hari itu pasti akan tiba, karena orang bilang cinta yang bertepuk sebelah tangan ada tanggal kedaluwarsanya. Aku akan meyakininya.
#GrowFearless with FIMELA