Fimela Fest 2019: 3 Langkah Mindful Parenting Menghentikan Cara Didik Anak dengan Kekerasan

Karla Farhana diperbarui 28 Sep 2019, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Hukuman kepada anak kerap dilakukan orangtua. Kadang, hukuman untuk pembelajaran anak dilakukan dengan kekerasan. Meski tidak akan begitu menyakiti hingga timbul luka, namun memikul, mencubit, atau spanking tetap akan membekas dalam diri anak. 

Meskipun ada banyak pedoman dan cara untuk menghindari memukul anak yang disampaikan di berbagai media massa dan seminar, hukuman model ini ternyata masih juga dilakukan sebagian orangtua kepada anak-anaknya di berbagai belahan dunia. 

Dilansir dari Romper.com, ada banyak penelitian yang menunjukkan hukuman fisik pada anak tidak efektif. Namun, sebagian orangtua masih sulit untuk terlepas dari metode pendidikan dan hukuman fisik terhadap anak. Romper memberikan 3 cara bagi orangtua untuk belajar mendidik anak dan menghukum anak tanpa harus melakukan kekerasan

 
2 dari 3 halaman

3 Cara Hentikan Hukuman dengan Kekerasan

Bagaimana caranya menjadi orangtua yang sadar diri? Temukan jawabannya di Fimelahood Mindful Parenting, 11 Juli 2019. (Sumber foto: unsplash.com/Jonathan Borba)
  • Orangtua Butuh Dukungan

Mendidik dan mengasuh anak sama sekali tidak mudah. Ada saat-saat di mana pemahaman anak dan orangtua tidak bertemu. Tidak jarang orangtua justru lebih kesal dari anak dan ini mendorong mereka untuk melakukan kekerasan sebagai hukuman terhadap buah hati. Untuk itu, orangtua juga membutuhkan dukungan dari sekitar untuk bisa mengontrol dan mencegah melakukan kekerasan tersebut. Cari teman untuk mengeluarkan keluh-kesah dan segala kesulitan selama mengasuh anak. 

  • Time Out

Time out bukan hanya berguna untuk anak-anak yang memiliki emosi membludak, menangis, dan marah. Time out juga dibutuhkan para orangtua untuk menenangkan diri dan mengontrol emosi, sehingga dapat berdiskusi dan menyelesaikan masalah dengan anak tanpa kekerasan fisik. 

  • Jangan Terpancing Tantrum Anak

Tantrum merupakan sebuah respon terhadap stres. Ketika anak tantrum, berarti mereka kekurangan kemampuan untuk mengatasi situasi dan emosi mereka. Seperti frustrasi, kemarahan, atau kekecewaan. Atau bisa jadi karena lapar, takut, dan lain sebagainya. '

Sebagai orangtua, jangan terpancing oleh tantrum anak. Di saat seperti ini, orangtua sebaiknya menenangkan diri dan mengontrol emosi sehingga dapat merespon anak dengan cara yang lebih sehat tanpa kekerasan. 

***

Ingin tahu lebih banyak tentang mindful parenting? Daftarkan dirimu segera dan dapatkan kesempatan untuk hadir di Fimela Fest 2019 di sini!

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut

#Growfearless with FIMELA