Fimela.com, Jakarta Paris Fashion Week yang digelar awal pekan ini dibuka dengan show dari Christian Dior yang menciptakan hutan alami sebagai runway-nya. Hal itu diputuskan sang desainer Maria Grazia Chiuri sebagai respons keprihatikan atas dampak industri fashion yang ikut mencemari lingkungan.
Sebelumnya, kelompok hak-hak bintang PETA demonstrasi turun ke jalan di Lndon untuk mengecam industri fashion yang masih menggunakan kulit hewan. Mereka menyerukan jika penyamakan kulit menjadi salah satu pencemaran terburuk di dunia seperti melansir dari france24, Rabu (25/9).
Para demonstran melumuri diri mereka dengan lendir hitam sebagai metafora limbah berbahaya yang terkait dengan industri kulit di depan menara Eiffel.
"Industri kulit menghasilkan limbah beracun yang berbahaya dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari satu miliar hewan per tahun untuk memproduksi aksesori fashion yang menghancurkan planet ini," ujar Marie-Morgane Jeanneau dari PETA kepada AFP.
What's On Fimela
powered by
Aksi Cinta Lingkungan Brand High-End Ternama Dunia
Awal bulan ini Extinction Rebellion juga menyerukan agar London Fashion Week dibatalkan karena darurat iklim dan kerusakan yang dilakukan industri fashion. Protes seperti ini juga kemungkinan besar akan terjadi di Paris selama sembilan hari dalam Paris Fashion Week.
Sejauh ini, Paris Fashion Week menjadi pekan mode terbesar dan paling penting di dunia. Dan banyak brand di bawah perusahaan raksasa Kering, pemilik Gucci, Saint Laurent, dan Balenciaga yang mendaftar ke Fashion Pact bulan lalu untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Sementara itu, perusahaan konglomerat terkaya lainnya LVMH yang membawahi Louis Vuitton serta Dior menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai inti dari acaranya. Lantas apakah Paris Fashion Week masih akan terancam dengan aksi protes dan demonstrasi para aktivis pecinta lingkungan dan hak-hak binatang? Kita tunggu saja perkembangannya.
Simak video berikut ini
#GrowFearless with FIMELA