Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.
***
Oleh: Annisa Tang - Balikpapan
Sekilas aku melihat dia seperti Vic Zhou, bintang film Mandarin idolaku. Tubuhnya kurus dan senyumnya yang menarik membuatku tak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya diam-diam ketika ia melintas.
Kami satu kantor ketika itu, namun aku tak pernah membuka pembicaraan terlebih dahulu ketika itu. Sampai suatu saat aku berjalan di koridor perusahaan tempat aku bekerja untuk mengantar berkas kepada divisi lain, terdengar beberapa karyawan muda berbisik-bisik dengan gaduh, dan salah seorangnya berteriak, “Cieh Rio.”
Karyawan yang lainnya pun ikut menimpali, “Nis, ada salam dari Rio.”
Sungguh membuatku yang baru sadar telah melewati sang idola dan teman-temannya menjadi gugup karenanya. Hatiku berdebar tidak karuan.
Rio cukup berani mendekatiku ketika itu, ia maju terus pantang mundur, sering mengajakku pergi berdua sehingga aku mulai bisa mengendalikan perasaanku saat bersamanya dan terbiasa dengan kehadirannya. Namun aku tak bisa melupakan tatapannya dalam setiap malamku.
Sekali waktu dia ingkar janji untuk mengajakku jalan, membuat mataku memerah karena menangis semalam.
What's On Fimela
powered by
Perpisahan
Dia memang tak pernah menyatakan cintanya secara langsung kepadaku sehingga aku pun hanya bisa menebak-nebak perasaannya padaku. Itu pun berdasarkan dari kata-teman-temannya yang selalu menggoda kala aku melintas di hadapan Rio.
Berbekal rasa penasaran yang sudah sangat memuncak, aku iseng mencari media sosial milik Rio. Betapa patah hatinya aku saat melihat foto Rio sedang merangkul seorang wanita yang cantik rupawan.
Keingintahuan yang dalam membuatku semakin gencar mencari tahu tentangnya, dan ternyata Rio adalah kekasih orang lain, mereka sudah berpacaran bertahun-tahun lamanya, artinya aku lah orang baru yang akan masuk untuk merusak hubungan mereka.
Malam itu aku tidak bisa tidur, sibuk mengumpulkan kebesaran hati untuk meninggalkan pria yang sudah telanjur membuatku jatuh hati.
Kata orang ada pertemuan pasti ada perpisahan, baik maut yang memisahkan ataupun jarak dan waktu. Aku memutuskan meninggalkan dia dan menerima pinangan pria lain, tak berapa lama berselang aku pun mendengar ia menikahi wanita pilihan orangtuanya juga karena hubungan percintaannya dengan pacarnya ketika bersamaku ternyata memang sudah goyah.
Membuatku sedikit menyesal tentunya, tapi aku merasa bahwa ini memang sudah jalannya. Aku dan dia jodohnya hanya sampai batas itu, begitupun jodohku dengan pria yang sudah memberiku dua orang anak ini. Kami berpisah pada usia 6 tahun pernikahan.
#GrowFearless with FIMELA