Fimela.com, Jakarta Menopause umumnya diartikan sebagai kondisi sudah tidak haid lagi karena usia lanjut. Saat mengalami menopause, ada sejumlah gejala yang tidak nyaman yang akan dirasakan perempuan. Hanya saja belum semua perempuan siap atau paham betul dengan kondisi menopause ini.
Dilansir dari womansday.com, dalam sebuah penelitian di jurnal Maturitas disebutkan bahwa 65 persen perempuan merasa tidak siap dengan gejala yang menyertai menopause. Tapi dibandingkan pubertas dan kehamilan, Sarah De La Torre, M.D. seorang dokter kandungan di Seattle mengungkapkan bahwa kita sebenarnya punya kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi menopause ini. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu kita ketahui mengenai menopause.
1. Gejalanya Bisa Berlangsung Lebih dari 7 Tahun
Umumnya perempuan mengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurut sebuah penelitian di JAMA, lamanya gejala menopause bisa mencapai 7,4 tahun, yaitu sekitar 3 tahun sebelum haid terakhir dan 4,5 tahun setelahnya. Dalam periode jelang menopause, siklus haid bisa tidak teratur, kadang banyak dan kadang sedikit. Selain itu juga bisa disertai dengan gejala klasik seperti susah tidur dan suasana hati yang naik turun. Begitu mencapai menopause, gejala-gejala menopause akan semakin ringan seiring dengan penyesuaian tubuh kita.
2. Mengalami Sensasi Kepanasan Hebat
Sekitar 80 persen perempuan jelang menopause dan 65 persen perempuan yang baru mengalami menopause akan mengalami hot flashes. Hot flashes adalah sensasi kepanasan hebat yang ditandai dengan bagian wajah serta kulit yang memerah dan terasa hangat. Untuk menghindari hot flashes ini, kita perlu menghindari pemicunya seperti stres, minuman panas, minuman berkafein, baju yang terlalu ketat, makanan pedas, dan tidur yang kurang.
3. Masih Bisa Menikmati Hubungan Seks
Hormon yang menurun bisa membuat vagina terasa lebih kering dan kurang elastis. Tapi bukan berarti kita tak bisa lagi menikmati hubungan intim dengan suami. Penggunaan lubrikan bisa bantu mengurangi risiko rasa sakit atau vagina yang kering. Bila perlu berkonsultasi ke dokter juga bisa membantu.
4. Berat Badan Bisa Bertambah setelah Menopause
Menurunnya produksi estrogen dalam tubuh bisa memengaruhi banyak hal, termasuk produksi dan penyebaran lemak. Hormon rasa lapar dan fungsi tiroid hingga suasana hati bisa ikut terpengaruh. Sekitar 90 persen perempuan mengalami kenaikan berat badan setelah menopause dan merasa semakin lapar serta gampang capek. Karena estrogen juga membantu mengendalikan kadar kolesterol dan menjaga dinding arteri serta pembuluh darah tetap sehat dan fleksibel, maka bila estrogen berkurang risiko mengalami penyakit jantung akan meningkat. Tapi bukan berarti hal tersebut tak bisa dicegah. Kita bisa mengonsumsi lebih banyak sayuran, olahraga lebih rutin, dan mengurangi stres untuk menurunkan risiko mengalami sakit jantung.
5. Makin Mudah Mengalami Stres
Menjaga kesehatan mental akan menjadi prioritas yang sangat penting saat mengalami menopause. Dr Gersh mengatakan, "Perempuan sudah memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi mengalami depresi dan kecemasan dibandingkan pria, dan kondisi tersebut bisa meningkat selama transisi menopause." Gejala menopause bisa meningkatkan risiko makin mudah merasa stres.
Dengan memahami hal-hal tersebut, kita bisa lebih mudah mencari solusinya agar bisa melewati masa-masa jelang menopause dan sesudah menopause dengan lebih tenang. Semoga infonya bermanfaat, ya.
#GrowFearless with FIMELA