Sebelum menggelar bazar, Andien berbicara bahwa sering membeli pakaian atau barang bekas. Selain harganya yang jauh lebih murah, juga sebagai bentuk kepeduliannya terlihadap lingkungan. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Salah satunya adalah bagaimana ia bisa mengkombinasikan pakaian tersebut agar terlihat lebih bernilai dari harga sebenarnya. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Sebenarnya seni untuk berbelanja barang preloved (bekas) adalah cara kita untuk mem-mix and match, sebenarnya lebih artsy dibandingkan dengan kita beli barang yang cocok-cocokan di display-nya," ungkap Andien Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, belum lama ini. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Jadi menurut aku, aku goal-nya adalah bagaimana aku beli barang (Rp) 10 ribu sama (Rp) 1 juta sama bagusnya di badanku," lanjutnya. (Bambang E Ros/Fimela.com)
Kemampuan Andien mengkreasikan barang bekas dengan harga murah pun terbukti saat salah satu barangnya yang ia beli seharga Rp 30 ribu dianggap banyak orang sebagai barang yang bernilai. Kejadian tersebut pada tahun 2008 silam. (Bambang E Ros/Fimela.com)
"Aku sempet pakai sebuah barang, tas, harganya sekitar (Rp) 30 ribu dan itu keren banget. Aku pakai tas itu di red carpet suatu acara penghargaan di Indonesia,kemudian temenku tanya, 'gila tas lo bagus banget, ini vintage ya?', dan aku jawab 'iya, lo tau nggak sih ini gue beli cuma 30 ribu'" ujarnya
Fokus terhadap limbah tekstil yang dianggapnya cukup meresahkan, ibu satu anak itu memiliki satu cita-cita besar yang ingin segera diwujudkan. Ia ingin memiliki mesin yang bisa mendaur ulang produk tekstil tak terpakai agar bisa kembali menjadi kapas. (Bambang E Ros/Fimela.com)