Jarang Disadari, Ternyata 5 Hal Ini Bisa Sebabkan Susah BAB Saat Traveling

Wuri Anggarini pada 05 Okt 2019, 00:01 WIB

Fimela.com, Jakarta Traveling sering jadi momen yang menyenangkan, bukan hanya ampuh mengusir jenuh dan stress tapi juga menimba pengalaman unik dan berbeda. Tapi bepergian bisa berubah jadi mimpi buruk saat masalah susah BAB melanda. Hanya saja, banyak traveler yang kurang menyadari jika 5 hal ini kerap menyebabkan susah BAB saat traveling. Apa saja?

Mengabaikan Pola Makan Sehat

What's On Fimela
©Shutterstock

Salah satu hal yang wajib dilakukan saat traveling adalah menjajal kuliner yang unik dan berbeda. Terbiasa mengonsumsi makan sehari-hari, asupan makan yang tiba-tiba berubah rupanya akan mempengaruhi sistem pencernaan sehingga dapat memicu susah BAB. Untuk mengatasinya, sebisa mungkin penuhi kebutuhan serat misalnya dengan memakan biskuit gandum, sereal, yogurt, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

Kurang Nyaman dengan Kondisi Toilet sehingga Menunda BAB

©Shutterstock

Selain perubahan pola makan, sembelit atau susah BAB juga dipicu oleh susahnya menemukan toilet selama bepergian atau merasa kurang nyaman dengan kondisi toilet. Hal ini membuat banyak traveler yang memilih untuk menahan BAB dan malah berakhir dengan gangguan kesehatan seperti sembelit. Untuk mengatasinya tidak ada salahnya untuk selalu membawa peralatan kebersihan untuk membersihkan toilet sebelum menggunakannya, mulai dari tisu basah dan kering, seat sanitizer, hingga hand sanitizer.

Perbedaan Zona Waktu Bikin Rutinitas ke Toilet Berubah

©Shutterstock

Mengunjungi negara yang memiliki zona waktu yang berbeda bisa menimbulkan berbagai masalah, mulai dari kesulitan tidur hingga sulit BAB. Hal ini dipicu rutinitas yang biasa dilakukan mengalami perubahan dan mempengaruhi proses pencernaan, termasuk mengacaukan siklus BAB. Sebaiknya hindari kebiasaan untuk menahan BAB, apalagi jika dipicu alasan malas meluangkan waktu di tengah perjalanan.

Kelamaan Duduk Karena Perjalanan yang Panjang

©Shutterstock

Bepergian ke luar kota atau negara yang menghabiskan waktu berjam-jam membuat keseimbangan mikroba pada usus menjadi terganggu. Apalagi jika selama perjalanan, kebanyakan hanya duduk-duduk dan membuatmu kurang gerak. Hal ini rupanya dapat merangsang penyumbatan pada usus dan susah BAB. Sebaiknya, sesekali lakukan peregangan selama perjalanan panjang, baik di tempat peristirahatan atau saat sampai di tempat tujuan.

Stress Akibat Mengalami Kondisi Tak Diinginkan di Lokasi Tujuan

©Shutterstock

Mengalami delay, rencana yang berantakan hingga terjebak macet bisa meningkatkan kadar stress. Hal ini dianggap dapat mempengaruhi pergerakan usus yang memicu perut kembung dan susah BAB. Untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stress, lakukan hal-hal yang dapat mengurangi stress. Mulai dari istirahat cukup, batasi konsumsi minuman berkafein, dan mendengarkan musik.

Jangan anggap remeh sembelit atau susah BAB, karena sembelit yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat bisa menyebabkan kotoran membentuk dinding kerak di usus yang bersifat racun. Hal ini dapat memicu masalah kesehatan yang lebih banyak lagi, seperti ambeien hingga kanker. Yuk, segera temukan pertolongan pertama atasi susah BAB saat traveling! Percayakan saja pada Dulcolax.

Selama lebih dari 60 tahun, Dulcolax teruji secara klinis dan dipercaya di seluruh dunia untuk mengatasi susah BAB. Dulcolax memiliki onset kerja terprediksi. Cepat atasi sembelit, dan mengembalikan rasa nyaman selama traveling.

Ada beberapa varian Dulcolax yang dapat membantu mengatasi susah BAB, yakni Dulcolax Tablet, Dulcolax Supositoria dan Dulcolatol (format sirup). Nah, jika kamu mengalami susah BAB saat traveling, Dulcolax Tablet jadi pilihan tepat sebagai solusi susah BAB karena mudah dibawa ke mana saja dan memiliki onset kerja terprediksi, sehingga kamu tidak perlu khawatir liburan dan perjalananmu tergnggu. Temukan informasi selengkapnya dengan klik di sini. (adv/eth)

Tag Terkait