Hati yang Pernah Terluka akan Lebih Berhati-hati dalam Mencintai

Endah Wijayanti diperbarui 16 Sep 2019, 12:44 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagian yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.

***

Oleh: M - Medan

How to be brave?

How can I love,

When I'm afraid to fall

-A Thousand Years

Berbagai macam pria datang di saat aku merasa terpuruk dan pergi ketika aku tidak bisa menerima mereka hadir d idalam hidupku. Tidak ada penyebab lain yang membuatku begini selain mantan pacarku. Ya, mantan pacarku. Ketika orang bilang, “Cobalah untuk move on,” aku hanya bisa tersenyum lalu berkata, “Aku sudah move on. Aku sudah bahagia.” Tapi itu tidak bisa menghapus ingatanku dengan apa yang sudah dia lakukan terhadapku. Trauma akan cinta? Ya. Takut akan ditinggalkan, takut akan disakiti, takut akan diremehkan, takut akan tidak direstui dan takut akan tidak dihargai.

Sedikit kisah tentang kami (aku dan ex), di mana kami berkenalan setelah dirinya baru saja putus dengan mantan pacarnya. Dan kami memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan yang disebut pacaran. Kami menjalin sebuah hubungan jarak jauh selama 9 bulan, tapi kemudian putus. Alasan putusnya? Hanya karena aku kurang memiliki "waktu" yang cukup untuk dirinya. Aku tidak bisa menerimanya karena aku sudah telanjur nyaman kepada dirinya, keluarganya begitu juga keluargaku dan juga pada kepribadiannya.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Lebih Berhati-hati dalam Mencintai

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/pojcheewin

Aku selalu mengharapkan dia hadir, hadir dalam hidupku maupun mimpiku. Dia selalu hadir, tapi dengan cara yang beda, dengan rasa yang berbeda. Aku merindukan dia yang dulu. Dia yang selalu hadir di saat aku membutuhkannya, dia yang selalu mengerti apa yang aku rasakan. Dan semuanya berubah ketika dia menemui seseorang yang pernah ada dihidupnya. Tetapi aku tidak menyerah untuk mendapatkanya kembali. How ‘bucin’ I am.

Kami pun menjalankan hubungan backstreet di mana kami hanya bertemu di luar rumah dan tanpa sepengetahuan teman dan keluarga. Tepat saat ulang tahunnya, aku membeli sebuah kue, tapi dia tidak datang untuk mengajakku keluar. Lalu mama berkata, “Masih mengharapkan dia? Dia sudah tidak mempunyai perasaan terhadapmu.” Seketika aku pun terdiam.

Untukmu yang menyakitiku, terima kasih sudah memberi luka yang dalam, hingga aku mengerti dan membuatku hati-hati dalam memilih seseorang yang akan bersamaku kelak. Aku tidak benci kepadamu. Untukmu semoga lebih bahagia bersama dirinya.

Untukmu yang berusaha membuka hatiku, maaf jika aku terkadang memberikan harapan palsu. Bukan aku tidak mau, aku selalu berusaha tetapi tetap saja aku tidak bisa. Entah hati ini yang membeku atau takut akan disakiti kembali.

 

 

#GrowFearless with FIMELA