Fimela.com, Jakarta Kesuksesan dan popularits sebuah lagu, dahulu bisa ditakar dengan adanya chart-chart musik. Namun, belakangan dengan perkembangan teknologi internet, hal itu juga mengubah industri secara global dan juga audiens-nya.
"20 tahun terakhir ini ada perubahan di landscape music. Hari ini berbeda karena biasanya hanya chart playlist. Bukan lagu yang jadi refleksi dari market," kata Aldo Sianturi, Chief Operations Officer Billboard Indonesia, baru-baru ini.
Hal ini menjadi perhatian tersendiri. Karenanya, Billboard Internasional yang telah 103 tahun mengeluarkan 100 tangga lagu mancanegara, saat ini siap untuk meluncurkan Billboard 100 tangga lagu Indonesia.
"Di semua negara, tangga lagu penting. Satu untuk musisi sendiri. Mereka bisa mendapatkan satu kemudahan. Mengetahui dari lagu yang diminati masyarakat. Yang kita tampilkan popularitas lagu. Untuk musisi juga bisa jadi satu penanda," lanjutnya.
Sedikit bocoran dari pria yang juga pengamat musik ini, sekarang ini yang tampil dalam versi beta lagu milik Andmesh berjudul Cinta Luar Biasa berhasil meraja dan menjadi yang paling populer di Tanah Air.
"Beta version kami Andmesh dengan lagu Cinta Luar Biasa yang jadi nomer satu. Memang dia yang sedang naik. Dan ga menutup kemungkinan akan berubah. Karena seiring popularitas yang juga berubah," tutur Aldo.
100 Lagu Lintas Genre
Sebagaimana versi internasionalnya, maka tangga lagu di Indonesia ini akan dihuni oleh lagu-lagu dengan popularitas tinggi dari berbagai genre di Indonesia. 100 tangga lagu ini akan resmi dirilis pada 25 September mendatang.
"Pada kelanjutannya, 100 tangga lagu ini akan dirilis setiap hari Rabu. All genre. Bisa jadi dangdut bisa merebut nomer satu, lalu disusul rock selanjutnya dan selanjutnya," papar Aldo yang menyebut bahwa banyak sekali penyanyi muda seperti Stephanie Poetri yang bisa ikut bertarung.
Jujur dan Transparan
Menurut Aldo, tak ada kepentingan dalam merilis 100 tangga lagu nanti. Karena hanya ada dua rumus yang dipakai oleh pihaknya yaitu akurasi dan transparansi. Karenanya, mereka menggandeng banyak pihak seperti ASIRI, Youtube dan lain sebagainya sebagai penyedia data.
"Ga ada kepentingan di sini. Ahli matematika ITB kita libatkan. Kita punya dua, akurasi dan transparansi. Saat ini kita hidup di jaman statistik dan figur. Transparansi karena chart ini tujuannya untuk lifetime. Refleksi perwajahan industri musik sendiri," ujarnya.
Di laman tangga lagu semua orang bisa mendapatkan informasi atau penjelasan. "Ada formulasinya mengenai chart. Ga harus jadi ahli matematika untuk tahu mengenai akurasi dan transparansinya," tegas Aldo.