Fimela.com, Jakarta Setiap orang punya kisah cinta yang unik. Ada yang penuh warna-warni bahagia tapi ada juga yang diselimuti duka. Bahkan ada yang memberi pelajaran berharga dalam hidup dan menciptakan perubahan besar. Setiap kisah cinta selalu menjadi bagan yang tak terlupakan dari kehidupan seseorang. Seperti kisah Sahabat Fimela yang disertakan dalam Lomba My Love Life Matters ini.
***
Oleh: Zahra Dyani Kadra - Bandung
Kepada siapa dan kapan kita akan jatuh cinta takkan ada yang dapat mengetahuinya. Seandainya dapat mengetahuinya, mungkin bisa langsung mengetahui siapa yang akan menjadi pendamping hidup ini. Ini kisahku, semoga kisahku ini bisa jadi inspirasi untuk semua orang yang membaca terutama untuk para perempuan.
Berawal dari pertemuanku dengannya pada awal bulan Febuari tahun ini. Dia adalah seseorang yang mewawancaraiku di tempatku bekerja sekarang. Sebelumnya, tak pernah terpikirkan olehku bahwa aku diterima di tempat aku bekerja sekarang. Sama seperti pada umumnya, setelah diterima, aku mulai bekerja. Tidak ada yang berbeda pada awalnya, dia duduk tepat di sebelahku. Aku bertegur sapa dengannya setiap pagi, ketika ingin pulang. Seperti atasan dan bawahan pada umumnya.
Hingga akhirnya hari itu, saat aku mengkhawatirkan pekerjaanku dan mengharuskan aku lembur. Hari itu, dia melihatku dan mengatakan, "Belum pulang?” Lalu kujawab, “Belum." “Pulanglah, ini bisa dikerjakan lagi esok hari,” katanya.
Saat aku ingin menjawab nanti saja, tapi aku melihat matanya sungguh berbeda hingga membuatku terdiam dan terus menatap matanya. Semenjak ayahku meninggal, bagiku semua tak ada yang istimewa, semua sama saja. Begitu kaku diriku ini. Lalu untuk pertama kalinya ada seseorang yang peduli dan mengakui keberadaanku. Perasaan itu pun mulai tumbuh. Di kala perasaan itu semakin kuat, aku terus menyangkalnya apalagi ketika aku mengetahui bahwa dia sudah menikah, semakin membuatku tidak ingin memiliki perasaan ini.
What's On Fimela
powered by
Tak Bisa Memilikinya
Semakin aku menghindar darinya, semakin kuat perasaan ini. Hingga akhirnya sempat mengganggu konsentrasiku saat bekerja. Akhirnya agar aku bisa kembali fokus bekerja, selalu menatap monitor laptopku dan mencoba fokus sepenuhnya.
Kadang sangat canggung tapi mencoba untuk biasa. Walau sekarang aku belum dapat bertatap muka dengannya kembali karena mengharuskan rawat jalan di rumah sakit tepatnya di luar negeri. Ada perasaan rindu, ingin bertemu dengannya namun aku hanyalah bawahannya saja, sungguhlah beruntung seorang wanita yang telah dinikahi olehnya.
Biarkanlah perasaan ini mengalir dengan berjalannya waktu. Aku hanya ingin menyampaikan kepadamu yang nun jauh di luar negeri. Terima kasih untuk semuanya, karena kaulah aku merasakan betapa berharganya diri ini, menemukan kembali perasaan yang telah hilang, menghangatkan dinginnya hati ini. Kaulah yang membuat diriku ini berarti.
Di dunia ini, pasti ada orang yang peduli walau mungkin enggan untuk menunjukkan secara terang-terangan, tapi percayalah cinta bisa datang kapan dan kepada siapa saja serta tak harus memiliki. Percayalah semua akan indah pada waktunya, Tuhan sudah mengatur semuanya. Janganlah putus asa hanya karena putus cinta. Cinta itu penting tapi tergantung menyikapinya.
#GrowFearless with FIMELA