Fimela.com, Jakarta Ragi dibutuhkan untuk berbagai keperluan membuat kue dan roti. Peran ragi tak bisa diabaikan dalam setiap resep kue dan roti karena berfungsi sebagai pengembang adonan dan pemberi tekstur pada kue dan roti yang sudah jadi.
Tapi terkadang ragi bisa mati jika tidak disimpan dengan tepat sehingga bisa merusak adonan yang sudah dibuat dengan sepenuh hati. Itulah mengapa seringkali orang akan melakukan proses pengecekan keaktifan ragi dengan cara mencampurnya lebih dulu dengan air hangat.
Agar ragi tetap hidup, aktif atau awet tahan lama, perhatikan cara penyimpanan berdasarkan wujudnya.
Cara Menyimpan Ragi Roti
Ragi basah (compressed yeast) lebih baik disimpan di dalam kulkas karena suhu dingin akan mempertahankan kondisi stabil ragi sehingga tidak mengembang. Suhu ruang dan suhu panas akan membuat ragi mengembang. Ragi basah yang telah disimpan di dalam kulkas juga lebih baik segera dipakai sebelum tiga hari.
Untuk ragi aktif yang kering (active dry yeast) dan ragi instan, simpan di wadah tertutup kedap udara, kering dan sejuk. Ragi kering bisa bertahan lebih lama di suhu ruangan yang tidak lembap kurang dari satu tahun.
Nah, itu dia cara menyimpan ragi agar tetap aktif dan awet tahan lama. Semoga bermanfaat.
#GrowFearless with FIMELA