Benarkah Sering Lupa Sebagai Gejala Demensia?

Mimi Rohmitriasih diperbarui 06 Sep 2019, 16:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidak sedikit dari kita yang sering lupa pada sesuatu. Tidak sedikit dari kita yang juga sering lupa ketika ada janji dengan seseorang.

Lupa sebenarnya merupakan hal wajar dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Namun, jika masalah lupa ini sudah berlebihan dan sangat sering terjadi, cobalah lebih waspada dan hati-hati Sahabat Fimela.

Melansir dari laman Liputan6.com, menurut dokter spesialis kejiwaan Tribowo Tuahta Ginting mengungkapkan jika orang yang sering lupa bisa jadi menandakan bahwa ia berisiko menderita demensia. Demensia adalah kondisi penurunan daya ingat dan cara berpikir.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Sering Lupa dan Demensia

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Dokter Tribowo juga mengungkapkan jika sering lupa bukan satu-satunya gejala atau tanda dari demesia. Risiko alzheimer, gangguan vaskular dan metabolik juga sering menjadi pemicu dari risiko demensia.

Risiko demensia tak hanya membuat seseorang mengalami penurunan daya ingat dan cara berpikir saja. Beberapa penderita demensia sangat mungkin mengalami kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Memori jangka pendek, cara bicara, cara berpikir dan kemampua motoriknya akan sangat berpengaruh.

Agar terhindar dari risiko demensia, para ahli menyarankan agar seseorang memiliki pola hidup sehat. Pastikan untuk memiliki asupan nutrisi cukup setiap harinya, tetap bahagia, hindari stres apalagi depresi, berpikir tenang dan optimis, konsumsi air putih cukup dan usahakan untuk memiliki istirahat serta olahraga cukup.

Ketika mendapati dirimu sering lupa yang berlebihan, jangan lupa untuk segera memeriksakan kondisi kesehatannya di dokter atau ahlinya. Deteksi lebih dini risiko demensia atau masalah kesehatan lainnya.

#GrowFearless with FIMELA