Keberhasilan Program Kehamilan Dipengaruhi Usia Saat Hamil

Mimi Rohmitriasih diperbarui 07 Sep 2019, 09:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kehamilan menjadi hal yang sangat mengesankan buat setiap perempuan. Apalagi jika kehamilan ini sudah lama sekali diharapkan dan diinginkan dalam hidupnya bersama suami.

Mengenai kehamilan, ada beberapa orang yang sangat mudah hamil. Tapi tidak sedikit orang yang harus berusaha ekstra keras demi dapat segera hamil dan menimang buah hati seperti pasangan lain pada umumnya.

Ada banyak hal yang memengaruhi kesuksesan atau keberhasilan program kehamilan yang dijalankan bersama suami. Melansir dari laman parents.com, salah satu hal yang sangat berpengaruh tersebut adalah usia ketika hamil.

BACA JUGA

2 dari 2 halaman

Usia Pengaruhi Keberhasilan Program Kehamilan

ilustrasi/copyright shutterstock.com

Usia paling produktif untuk hamil adalah usia 20 hingga 30 tahun. Hamil di usia kurang dari 20 bisa sangat berisiko buat ibu dan janin. Begitu juga dengan hamil di atas usia 30 tahun.

Para ahli mengemukakan jika di usia 20an tahun, tingkat kesuburan perempuan sangat tinggi. Sel telur yang diproduksi tubuh pun sangat melimpah. Risiko bayi lahir cacat, lahir prematur dan masalah lainnya juga sangat sedikit. Risiko mengalami komplikasi kesehatan selama kehamilan juga sangat rendah.

Sedangkan untuk dirimu yang melakukan program kehamilan di usia 30 tahun lebih, harus diketahui jika kesuburan mulai menurun. Ada beberapa risiko yang juga mengancam seperti bayi lahir cacat, komplikasi masalah kesehatan, kesempatan melahirkan secara normal rendah dan tumbuh kembang janin rentan bermasalah.

Semakin bertambah usia seseorang, semakin menurun kualitas kesehatannya. Inilah yang menjadi alasan kenapa besar pengaruhnya terhadap keberhasilan program kehamilan yang dijalani. Ketika menjalani program kehamilan, pastikan untuk mengimbanginya dengan melakukan pola hidup sehat, hindari stres dan konsultasikan hal ini dengan dokter atau ahlinya.

#GrowFearless with FIMELA