Merasa Sering Digigit Nyamuk, Ini Alasannya

Annissa Wulan diperbarui 04 Sep 2019, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Gigitan nyamuk memang menjadi hal yang paling tidak nyaman dan sangat mengganggu. Tidak hanya rasa gatalnya, namun juga kulit kemerahan dan bentol yang terbentuk setelahnya.

Apa kamu merasa sering digigit nyamuk, daripada teman-temanmu yang lain? Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Journal of Medical Entomology, nyamuk dua kali lebih cenderung mengginggit orang dengan golongan darah O, daripada mereka yang memiliki golongan darah A.

Para pakar lainnya sepakat bahwa nyamuk bisa menangkap isyarat tertentu dari manusia sehingga mereka akan pergi ke sumber darah, seperti CO2 atau karbon dioksida. Jumlah karbon dioksida yang tinggi dapat menarik serangga, seperti nyamuk mendekat, seperti dilansir dari huffpost.com, Kamis (4/9/2019).

 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Alasan kamu sering digigit nyamuk

Ilustrasi nyamuk. Sumber foto: unsplash.com/Thomas Kinto.

Namun, tidak hanya karbon dioksida, manusia juga melepaskan asam laktat dari kulit, memberi sinyal pada nyamuk. Selain itu, nyamuk juga memiliki pengelihatan yang sangat baik, orang-orang berpakaian gelap biasanya akan lebih menarik bagi nyamuk untuk mendekat, daripada mereka yang menggunakan pakaian berwarna terang.

Nyamuk juga memiliki isyarat sentuhan. Panas tubuh adalah isyarat sentuhan yang sangat penting bagi nyamuk.  Orang-orang dengan suhu tubuh yang hangat lebih jarang terkena gigitan nyamuk, karena nyamuk lebih kesulitan mencari tempat gigitan terbaik pada suhu tubuh yang hangat.

Berbeda dengan suhu tubuh yang lebih tinggi, kebiasaan suka bergerak, dan minum alkohol akan sangat menarik bagi nyamuk untuk mendekat. Bagaimana menurutmu?

3 dari 3 halaman

Saksikan video menarik setelah ini

#GrowFearless with FIMELA