4 Tips agar Kariermu Tak Terhambat oleh Sifat Perfeksionismu

Endah Wijayanti diperbarui 30 Agu 2019, 12:45 WIB

ringkasan

  • Terima Hasilnya
  • Ubah Perspektifmu
  • Miliki Dedikasi, Hindari Obsesi Berlebih

Fimela.com, Jakarta Sebagai orang yang perfeksionis, seringkali kita ingin segalanya berjalan sempurna. Kita ingin segalanya berjalan sesuai dengan standar dan keinginan kita. Tak terkecuali dalam hal karier. Kita ingin memiliki karier sukses berdasarkan semua standar ideal yang kita punya.

Ada yang bilang perfeksionisme bisa menghalangi atau menghambat kariermu. Memang bila kita terlalu perfeksionis, dampaknya bisa membuat kita kesulitan menyelesaikan pekerjaan kita atau malah membuat kita terlalu keras pada diri sendiri. Untuk itu, ada sejumlah hal yang perlu kita lakukan agar karier kita tak terhambat oleh diri kita sendiri yang terlalu perfeksionis.

1. Terima Hasilnya

Dilansir dari success.com, tips pertama untuk mengontrol sikap perfeksionisme adalah dengan menerima hasilnya. Seringkali kita tak bisa menyerahkan atau menuntaskan sebuah pekerjaan karena merasa hasilnya belum maksimal. Kini, saatnya untuk lebih realistis. Maksudnya setiap pekerjaan tetap kita lakukan dengan baik. Untuk hasilnya nanti, kita perlu menerimanya. Kalau ada yang masih kurang sempurna, kita bisa memperbaikinya.

2. Ubah Perspektifmu

Meski orang-orang pernah mengkritikmu karena sikapmu yang perfeksionis, jangan langsung hilang semangat. Saatnya untuk mengubah perspektifmu bahwa perfeksionisme yang kamu miliki ini mengandung hal positif. Seperti kemampuan kita untuk menjaga motivasi dan punya tingkat ketelitian tinggi dalam mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, kita bisa lebih semangat dalam bekerja sesuai dengan kelebihan kita.

 

2 dari 2 halaman

Perfectionism is one of those sneaky things that can either propel you into serious action or paralyze your ability to accomplish even the most basic tasks. - Cecilia Meis via success.com

Ilustrasi./copyright shutterstock

3. Miliki Dedikasi, Hindari Obsesi Berlebih

Untuk hasil kerja yang optimal dan maksimal kita perlu memberikan dedikasi kita. Tapi perlu berhati-hati jangan sampai malah mengarah ke obsesi yang berlebihan. Melakukan yang terbaik dalam pekerjaan yang kita geluti memang perlu. Tapi kalau sampai malah terlalu keras pada diri sendiri demi memenuhi standar pribadi yang terlalu tinggi, kita perlu mengatur ulang prioritas kita yang lebih baik lagi.

4. Salurkan Energimu dengan Lebih Bijak

Kadang bisa menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas lebih penting daripada menghasilkan pekerjaan yang benar-benar sempurna. Ada saat-saat tertentu kita perlu beristirahat dan mengambil jeda daripada buru-buru mengejar standar tinggi yang kita punya. Mendelegasikan pekerjaan ke rekan kerja lain pun bisa jadi juga diperlukan demi efisiensi pekerjaan. Tidak semua hal bisa kita kerjakan dan penuhi sendiri.

Bukan berarti perfeksionisme itu selalu buruk atau negatif. Kita hanya perlu mengoptimalkan sisi positifnya untuk membantu kita mencapai kesuksesan karier yang kita inginkan.

#GrowFearless with FIMELA