Ketakutan Jadi Tembok Besar Perempuan untuk Berkarya

Karla Farhana diperbarui 28 Agu 2019, 19:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Di era digital yang serba modern dengan mekanismenya yang serba canggih, perempuan masih saja tersendat langkahnya dalam berkarya. Bukan lagi karena hak-haknya yang dirampas. Bukan karena dipaksa untuk mengeram di dapur. Tetapi belenggu tetap melingkari kedua kaki perempuan-perempuan yang ingin merdeka untuk berwirausaha dan memimpin.

Meski begitu banyak promosi mengenai kesetaraan gender yang mendorong perempuan untuk bangkit meraih kemerdekaannya untuk hidup, menyampaikan pendapat, berkarier, dan berberkarya, sebuah tembok besar masih menjadi tebing yang sulit untuk dilewati. 

Takut adalah musuh setiap insan untuk melangkah. Takut, adalah penghalang terbesar bagi perempuan untuk berkarya. Di Global Conference on Women and Entrepreneurship 2019 yang diselenggarakan Alibaba dan Lazada Group, Pendiri dan CEO BLP Lizzie Parra menguak alasan mendasar, kenapa belum banyak perempuan memimpin dan memiliki peran penting dalam berkarya. 

"Perempuan takut untuk maju. Mereka cenderung takut salah dan takut dengan apa yang akan orang bilang tentang citra mereka. Over thinking," ungkap Lizzie. 

2 dari 3 halaman

Kodrat Pun Jadi Penghalang

Ilustrasi perempuan | unsplash.com/@priscilladupreez

Beragam rasa takut membelenggu langkah perempuan untuk memulai. Setiap kali niat dilafalkan, kaki justru gemetar saat melangkah dengan lunglai. Padahal, menurut Lizzie, tidak ada salahnya untuk mencoba terlebih dahulu. 

Kodrat perempuan dan peran lahiriahnya juga kerap dijadikan alasan. Lizzie mengungkapkan, banyak perempuan yang mengira keputusan untuk menikah dan memiliki anak berarti menutup seluruh pintu jalan menuju suksesnya kewirausahaan. 

"Banyak orang mengira, orang punya anak tidak bisa berkarya. Padahal, bisnis juga berkarya. (Bahkan) mengurus anak pun juga berkarya," katanya. 

Dalam konferensi yang mendiskusikan kesetaraan gender, kemandirian, pemberdayaan, dan kesempatan yang sama bagi perempuan di era digital ini, Lizzie mengingatkan perempuan-perempuan Indonesia untuk mengambil kesempatan milik perempuan milenial yang sangat besar. "Sekarang, pintu terbuka lebar untuk share karya-karya kita ke luar," tandasnya. 

3 dari 3 halaman

Simak Video Berikut

#Growfearless with FIMELA