Fimela.com, Jakarta Diet ketogenik atau lebih dikenal dengan diet keto, sempat menjadi salah satu program diet yang digandrungi banyak orang di hampir seluruh dunia. Bukan cuma karena tren, diet ini memang terbukti dapat menurunkan berat badan sangat cepat, tanpa harus sengsara menahan lapar.
Dilansir dari Hello Sehat, diet keto adalah istilah untuk pola makan dengan kandungan karbohidrat yang super rendah, namun tinggi lemak. Juga menekankan asupan protein sedang. Tak heran jika banyak orang yang langsung tertarik dengan program diet ini.
Namun sayang, tidak banyak orang yang tahu efek sampingnya. Live Strong menulis, salah satu efek samping juga menjadi concern banyak orang adalah timbulnya napas tidak sedap, dikarenakan tingginya asupan daging merah yang tidak seimbang dengan sayuran.
Meskipun efek ini masih bisa diatasi, diet ketogenik ternyata juga memiliki konsekuensi lain yang banyak perempuan takuti. Menurut ristin Kirkpatrick, RD, ahli nutriis dari Cleveland Clinic mengatakan kepada Live Strong, kalau diet ini tidak hanya menurunkan berat badan namun juga libido.
Keto Flu di Fase Awal Diet
Diet yang menjanjikan penurunan berat badan paling cepat di antara program diet lainnya ini mengharuskanmu mengonsumsi banyak lemak, namun mengurangi karbohidrat. Menurut Kristin, pada fase awal menjalani diet ini, tubuhmu masuk ke tahap penyesuaian terhadap pola makan yang berubah drastis. Fase ini disebut 'keto flu.'
"(Diet) ini bisa mengarah pada apa yang disebut 'keto flu' di (tahap) awal, ketika tubuh menyesuaikan diri. Yang tadinya tubuh sangat seimbang dan penuh 'bahan bakar' dar glukosa, kini tubuh mendapatkan energi dari lemak," jelasnya.
Keto flu memang memberikan efek penurunan pada libido. Menurutnya, sebenarnya ini bukan cuma terjadi pada perempuan, tetapi juga pria.
Bercinta Butuh Banyak Energi
Sementara itu, Bonnie Taub-Dix, seorang ahli gizi dan diet terdaftar sekaligus penulis buku Read It Before You Eat It: Taking You from Label to Table mengatakan kepada Live Strong, hubungan intim suami istri membutuhkan energi.
"Seks membutukan energi, dan ketika kamu mengurangi kalori, ada kemungkinan gairah untuk berhubungan intim menurun," katanya.
Namun, Sahabat Fimela tidak usah langsung panik dan berhenti diet keto. Pasalnya, studi yang diterbitkan pada Oktober 2011 dalam Journal of Sexual Medicine menemukan kalau pengurangan berat badan ternyata juga bisa meningkatkan fungsi seksual.
Sayangnya, studi ini dilakukan pada pria. Untuk dapat memiliki gairah berhubungan intim dengan pasangan, mungkin Sahabat Fimela bisa berolahraga lebih rutin. MDLinx menulis, kegels, strength training, yoga, berjalan kaki, dan berenang dapat memperbaiki libido baik pada perempuan maupun pria.
#Growfearless with FIMELA