Stres Selama Kehamilan Bisa Menyebabkan Bayi Lahir Prematur

Mimi Rohmitriasih diperbarui 24 Agu 2019, 09:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Hamil merupakan momen yang begitu mengesankan buat setiap perempuan. Hamil bukan perkara yang mudah untuk dilakukan. Seseorang harus menjaga kesehatannya dengan maksimal agar kehamilannya baik-baik saja. Perempuan yang sedang hamil juga diharuskan jadi pribadi yang lebih tenang, nyaman dan bahagia.

Ketika seseorang tak bisa menjaga kesehatannya dengan baik dan sering stres selama kehamilan, ini bisa menyebabkan berbagai bahaya untuk dirinya sendiri maupun janin. Melansir dari laman parents.com, ibu hamil yang stres selama kehamilan bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur bahkan keguguran.

Meski stres selama kehamilan adalah hal yang wajar atau normal, setiap perempuan hamil harus mampu mengelola stres ini dengan sebaik mungkin. Para ahli mengungkapkan jika stres yang dialami ibu bisa dirasakan oleh janin di kandungan.

2 dari 2 halaman

Dampak Stres Selama Kehamilan

Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Clinical Endocrinology menunjukkan jika stres berdampak buruk buat tumbuh kembang janin. Stres selama kehamilan juga bisa membuat jalannya oksigen ke rahim terganggu.

Dalam studinya, Prof. Vivette Glover dari Imperial College London dan Dr. Pampa Sarkar dari Wexham Park hospital, Berkshire menemukan jika stres yang dirasakan ibu bisa dirasakan oleh janin. Perkembangan hormon stres di tubuh saat hamil akan memengaruhi hormon kehamilan.

Hormon kortisol yang diproduksi tubuh saat stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko ibu depresi, cemas berlebih, tidak bisa tidur, tidak enak makan, daya tahan tubuh melemah hingga rentan sakit. Ketika kesehatan fisik dan psikis ibu tidak terjaga dengan baik, tentu ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan dan tumbuh kembang janin.

Penelitian menemukan jika janin yang dikandung ibu dengan kondisi stres berat berkepanjangan akan rentan lahir prematur, berat badan rendah dan rentan sakit saat lahir kelak. Ann Borders, seorang dokter kandungan di Evanston Hospital, NorthShore University HealthSystem mengungkapkan jika dalam beberapa kasus bayi dengan kelahiran prematur dan berat badan rendah erat kaitannya dengan tingkat stres sang ibu selama hamil.

#GrowFearless with FIMELA